Madiun (Antara Jatim) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri meresmikan pembangunan perumahan murah bagi TKI dan mantan TKI di Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa.
Menaker dalam kesematan tersebut mengatakan, selama ini uang TKI yang dikirim ke dalam negeri lebih banyak digunakan untuk kegiatan konsumtif. Padahal, akses TKI terhadap perumahan layak dan terjangkau masih sangat minim.
"Untuk itu, sangat penting bagi seorang TKI memiliki akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau. Hal itu, dalam rangka peningkatan kesejahteraan maupun memastikan penggunaan dana remitansi untuk kegiatan ekonomi produktif," ujar Hanif saat Peresmian dan Peletakan Batu Pertama Perumahan TKI Murah di Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kepada wartawan.
Menurut dia, kebutuhan TKI akan perumahan cukup besar. Hal itu selaras dengan masih besarnya kekurangan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) secara nasional.
""Backlog" perumahan kita secara nasional sekitar 13,5 juta unit. Oleh karenanya, program perumahan TKI menjadi terobosan untuk meningkatkan akses TKI terhadap perumahan layak dan terjangkau. Ini sekaligus melengkapi program sejuta rumah untuk pekerja yang diluncurkan pemerintah tahun lalu," katanya.
Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan sedang menyiapkan kebijakan perumahan TKI secara murah yang layak dan terjangkau.
"Perlu ada kebijakan untuk menguatkan akses TKI terhadap perumahan layak dan terjangkau. Kini, kita siapkan itu, adapun, skemanya yang penting adalah mudah dan terjangkau oleh para TKI yang bekerja di luar negeri," kata dia.
Pihaknya juga mendorong dan mendukung inisiatif kelompok-kelompok purna TKI dan organisasi masyarakat sipil yang mengembangkan model perumahan TKI berbasis komunitas, seperi yang dilakukan Perkumpulan Peduli Buruh Migran di Madiun.
"Hal-hal semacam itu dapat mempercepat perwujudan perumahan layak dan terjangkau bagi TKI, serta menguatkan sinergi pemerintah dan masyarakat dalam pemberdayaan TKI purna," tambahnya.
Hadir pula sejumlah pejabat dalam Peresmian dan Peletakan Batu Pertama Perumahan TKI Murah di Desa Karangrejo, yakni Bupati Madiun H Muhtarom, Wakil Bupati H Iswanto, Ketua DPRD Kabupaten Madiun Djoko Setijono dan Koordinator Perkumpulan Peduli Buruh Migran Lily Pujiati.
Koordinator Perkumpulan Peduli Buruh Migran Lily Pujiati mengatakan, perumahan TKI murah di Madiun nantinya akan dikerjakan oleh Perkumpulan Peduli Buruh Migran bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan kontraktor purna TKI.
"Nantinya sebanyak 71 unit rumah tipe 36 dengan ukuran tanah 60 meter persegi siap dibangun di atas lahan seluas 7.416 meter persegi dan khusus diperuntukkan bagi TKI dan mantan TKI," kata Liliy.
Dari rencana 71 unit rumah tersebut, sebanyak 51 rumah di antaranya sudah dipesan oleh TKI yang masih bekerja di luar negeri. (*)