Sumenep (Antara Jatim) - Menteri Ketenagakerjaan RI M Hanif Dhakiri mengingatkan generasi muda, termasuk kalangan mahasiswa, untuk terus meningkatkan daya saing supaya tidak tergerus di era persaingan.
"Saat ini, Indonesia tidak bisa menghindar dari era persaingan, salah satunya dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Solusinya, tingkatkan daya saing," katanya di Sumenep, Jawa Timur, Kamis.
Hanif berada di Sumenep untuk menghadiri sejumlah kegiatan, di antaranya pelantikan pengurus Ikatan Alumi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) setempat.
"Siap tidak siap, mau tidak mau, mampu tidak mampu, warga Indonesia harus siap, mau, dan mampu untuk bertarung di era persaingan. Ini bukan lagi era persiapan, melainkan sudah era persaingan," ujarnya.
Ia menjelaskan, peningkatan daya saing bagi generasi muda di era persaingan merupakan hal yang wajib dilakukan supaya tidak tergerus di era persaingan dan selanjutnya hanya menjadi penonton.
"Itu tidak boleh terjadi. Caranya, generasi muda saat ini harus memiliki karakter kuat, kompetensi kuat, dan kreativitas kuat. Jangan bermimpi untuk menjadi aktivis, jika berorganisasi saja tidak mau aktif," katanya.
Dalam kesempatan itu, Hanif yang Sekjen PB IKA PMII itu mengandaikan daya saing itu dengan memperkuat potensi lainnya untuk menutupi sisi yang dinilai kurang maksimal.
"Saya sempat ditanya mahasiswa tentang daya saing. Saya jawab pertanyaan itu dengan pengandaian, yakni kalau wajah kita tidak terlalu menarik untuk diminati orang lain, perkuat saja dengan komunikasi yang hebat supaya mampu meyakinkan orang tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, memperkuat karakter, kompetensi, dan kreativitas harus dimulai dari diri sendiri dan tidak boleh tergantung pada orang lain.
"Dalam konteks angkatan kerja dan generasi muda, tentunya jajaran pemerintah di semua level harus ikut mendorong penguatan karakter, kompetensi, dan kreativitas melalui program atau kegiatan pemberdayaan supaya mereka siap tarung di era persaingan," ujarnya. (*)