Tulungagung (Antara Jatim) - Keluarga besar Pringgokoesoemo akhirnya menghibahkan tombak pusaka Kanjang Kyai Upas kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, karena keterkaitan sejarahnya dengan terbentuknya daerah yang dulu berbentuk rawa-rawa tersebut.
Antara di Tulungagung, Senin melaporkan, prosesi penyerahan dan pemindahan tombak pusaka peninggalan zaman Kerajaan Mataram Islam atau masa transisi di akhir kejayaan Majapahit itu berlangsung sederhana.
Keluarga Pringgokoesoemo yang menjadi ahli waris pusaka, dengan seremoni dan tradisi Jawa melakukan pemindahan tombak pusaka dari rumah Kanjengan di Kelurahan Kepatihan ke Balai Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Tulungagung yang lokasinya bersebelahan (berhimpit).
"Sengaja kami pilih balai kearsipan dan dokumentasi karena memang fungsinya lembaga ini untuk menyimpan dokumen aset daerah termasuk juga benda cagar budaya seperti tombak pusaka Kyai Upas ini," kata Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dikonfirmasi usai prosesi serah-terima tombak pusaka.
Selain itu, kata dia, hasil rembugan para tetua adat dan keluarga ahli waris tombak pusaka Kyai Upas menyebutkan bahwa keberadaan senjata pusaka yang memiliki panjang sekitar 3,2 meter itu tidak boleh jauh dari pendopo Kepatihan (rumah kanjengan).
Konsekuensinya, kata Syahri, pemindahan hanya menggeser lokasi penyimpanan dari semula di bilik kosong (bahasa Jawa diistilahkan dengan 'senthong') rumah Kanjengan ke Balai Kearsipan dan Dokumentasi yang ada persis di sampingnya.
"Ada wacana tembok pembatas antara rumah kanjengan dengan balai kearsipan akan dijebol dan dibuatkan pintu sehingga memudahkan keluarga ahli waris melakukan perawatan setiap pekannya," kata RM Mufangat Noto Koesoemo.
Secara umum prosesi boyongan berjalan lancar. Diiringi alunan gending serta dua baris remaja putra-putri berkapaian adat Jawa, RM Mufangat Noto Koesoemo yang memimpin prosesi boyongan lalu menyerahkan tombak pusaka Kyai Upas kepada Bupati Syahri Mulyo bersama Wabup Maryoto Bhirowo dan jajaran forpimda.
Tombak pusaka yang menurut cerita rakyat berasal dari seekor naga itu kini tersimpan rapi dengan posisi menggantung sejajar tembok di salah satu ruang khusus penyimpanan pusaka Balai Kearsipan dan Dokumentasi Kabupaten Tulungagung.
"Hibah ini murni diberikan karena pusaka Kyai Upas sudah menjadi milik masyarakat Tulungagung, berikut sejarahnya," katanya.(*)
Keluarga Kanjengan Hibahkan Tombak Pusaka Kyai Upas
Senin, 19 Desember 2016 17:50 WIB
"Hibah ini murni diberikan karena pusaka Kyai Upas sudah menjadi milik masyarakat Tulungagung, berikut sejarahnya," katanya.