"Untuk mendukung produksi pelaku industri salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi, termasuk menggunakan mesin-mesin yang terbaru," katanya saat mengunjungi UPT Industri Makanan Minuman dan Kemasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Kamis.
Ia mengemukakan dengan menggunakan teknologi, hasil produksi yang dihasilkan bisa menjadi lebih bagus dan layak bersaing untuk ekspor.
"Pada kesempatan ini kami juga mendukung program bantuan yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang dengan melakukan pengenalan alat produksi pembuatan makanan sejenis kerupuk, mulai dari proses produksi sampai pengemasan," katanya.
Ia mengemukakan para pelaku IKM yang ingin melihat teknologi bisa belajar ke UPT Industri Makanan Minuman dan Kemasan Jatim untuk dikembangkan di wilayah masing-masing agar lebih baik lagi.
"Pemerintah Jepang mengakui jika biaya tenaga kerja yang ada di negaranya saat ini cukup mahal. Mungkin, peralatannya berada di sini dan hasilnya bisa diekspor ke Jepang," katanya.
Pada kesempatan itu Dirjen juga mengunjungi UPT Logam dan Perekayasaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur untuk melihat alat-alat yang sempat diberikan oleh Kementerian Perindustrian.
"Ada beberapa alat yang sampai saat ini masih dipergunakan, padahal alat tersebut diberikan pada tahun 1980 an. Kami melihat teknologi tepat guna sangat diperlukan untuk industri ini," katanya.
Di lokasi tersebut, Dirjen juga mengapresiasi keterlibatan lulusan siswa SMK yang magang bekerja di tempat itu dengan harapan jika sudah siap tinggal diambil dan dipekerjakan oleh perusahaan dalam negeri maupun asing.
"Saat ini sudah ada 33 angkatan, dimana masing-masing angkatan ada 25 orang lulusan siswa SMK yang magang. Banyak perusahaan yang langsung mengambil lulusan ini karena mereka tidak perlu lagi melatih lagi saat masuk dunia kerja," urainya.(*)