Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengajak masyarakat untuk meningkatkan komsumsi produk industri manufaktur untuk mendorong industri manufaktur di Jatim terus berkembang di tahun 2017.
"Selain itu, salah satu upaya yakni memberi stimulus konsumsi dengan menurunkan suku bunga baik untuk UMKM maupun penggunakaan jasa dan produk lainnya," katanya usai seminar bertajuk "Merekontruksi Arah pembangunan nasional Menuju Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" di Unair Kampus C, Rabu.
Pakde Karwo menyatakan, konsumsi naik dipastikan akan meningkatkan industri manufaktur. Misalnya, seperti pembangunan pabrik mobil di Jatim. Dirinya menjelaskan, pabrik mobil itu akan berhenti bila suku bunga yang diberikan bank tinggi sehingga berdampak pada jumlah penjualan yang minim.
"Maka dari itu, Pemprov Jatim akan mendorong mendorong pihak perbankan untuk memberikan suku bunga sedikit terhadap para konsumen. Salah satunya yakni membiarkan pengelolaan dana tetap pemerintah di bank yang kini angkanya mencapaia Rp 1,6 triliun," paparnya.
Tak hanya dengan menurunkan suku bunga, Pemprov Jatim juga mendorong industri manufraktur dengan peningkatan SDM yang disuplay ke perusahaan tersebut. ”Kami manarget pendidikan vokasi baik lulusan SMK memiliki sertifikasi. Jumlah politeknik juga kami tambah di Jatim,” kata Pakde.
Sementara itu, dari segi SDM dan pendidikan, Rektor Unair, Prof M Nasih akan mendorong perekonomia di Jatim dengan membuka pusat uji sertifikasi di beberapa daerah.
”Menambah jumlah mahasiswa dan prodi juga sulit. Karena penambahgan itu ditentukan oleh pusat sesaui dengan kuota. Ya mungkin salah satunya yakni membuka pusat uji sertifikasi untuk siswa maupun masyarakat di daerah,” kata Nasih.
Nasih menjelaskan, sistem uji sertifikasi yang dibuat Unair itu tentu berbeda dengan membuka kelas jauh.
”Kalau kelas jauh dilarang kan. Pusat uji sertifikasi itu hanya berbentuk pelatihan dan lokasi ujian kompetensi sertifikasi bagi siswa dan masyarakat di daerah. Bisa kami buka di Lamongan atau daerah lainnya,” pungkas Nasih. (*)