Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut pertumbuhan industri manufaktur di wilayah setempat cukup tinggi yakni sebesar 31,4 persen di tahun 2022.
"Pertumbuhan industri manufaktur di Jatim cukup tinggi. Jadi kalau Indonesia tahun 2045 prediksi industri manufakturnya baru 30 persen, tapi Jatim di tahun 2022 sudah 31,4 persen," kata Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu.
Khofifah merasa pihaknya perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di Jatim mengingat tingginya pertumbuhan manufaktur tersebut. Selain juga untuk menyongsong dan menyukseskan Indonesia Emas 2045.
"Proses penyiapan SDM di Jatim sangat mendesak serta membutuhkan dukungan dari universitas berkelas dunia. Upaya yang kami lakukan ini adalah salah satu cara untuk ‘mencangkok’ universitas kelas dunia di Jatim sehingga akselerasi untuk meningkatkan SDM yang siap memberikan penguatan," ujarnya.
Oleh sebab itu pihaknya melakukan pembahasan kerja sama King’s College London (KCL) untuk melaksanakan pendidikan master degree yang nantinya akan dilaksanakan di Jawa Timur.
Dalam kunjungan ke kampus setempat, secara khusus dibahas tentang rencana KCL yang akan membuka program Master of Digital Economy dan Master of Digital Future yang nantinya diharapkan akan berjalan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang.
"Sesuai rencana, Insya Allah prosesnya akan dimulai pada September tahun 2024. Nantinya, sistem pembelajaran yang diterapkan oleh KCL akan dilakukan secara hybrid baik secara daring maupun luring di Jawa Timur," ujarnya.
"Adanya pembukaan program ini juga seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk SDM ekonomi kreatif, termasuk juga di KEK Singhasari yang merupakan KEK untuk ekonomi digital.," katanya.
Mantan Menteri Sosial itu optimistis King’s Colllege London akan memberikan peningkatan percepatan kualitas SDM untuk mencapai keahlian dan pengetahuan yang berkelas dunia.
"Khususnya untuk industri kreatif, media digital dan ekonomi digital. Saya harapkan ini juga melibatkan partisipasi perguruan tinggi di Jatim sehingga mampu menjadi daya ungkit kampus di Jatim untuk ikut tumbuh Bersama kampus kelas dunia," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Khofifah juga menjelaskan bahwa Jatim merupakan center of gravity (pusat gravitasi) di Indonesia. Selain karena jumlah penduduknya terbesar ke dua di Indonesia, Jatim juga memiliki perguruan tinggi terbanyak kedua di Indonesia.
"Sembari menyiapkan infrastruktur di KEK Singhasari, kami juga telah menyiapkan beberapa kampus untuk menjadi alternatif lokasi pelaksanaan perkuliahan dalam kerja sama ini. Salah satunya Unair," ucap dia.
Pihaknya berharap pembelajaran dari King’s College bisa berkolaborasi dengan Unair yang fakultas ekonominya merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia dan memiliki ruang kuliah yang sudah sangat representatif.