Kediri (Antara Jatim) - Seorang penderita kanker serviks ditemukan oleh petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur, saat pap smear secara massal di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kediri, Jawa Timur.
"Tadi kami temukan satu positif kanker dan kami rujuk ke RSUD Gambiran," kata Direktur RSUD Gambiran Kediri Fauzan Adima ditemui dalam kegiatan tersebut, Sabtu (19/11).
Ia mengatakan, pasien yang ditemukan tersebut diperkirakan sudah lama. Dimungkinkan sakit yang dideritanya sudah berlangsung sekitar tiga tahun. Ia mengalami stadium dua atau tiga.
Ia menyebut, pemeriksaan kanker serviks sangat penting dilakukan, sebab penyakit ini sering menyerang wanita. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Bahkan, di Indonesia, setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia.
Mendeteksi penyakit itu, lanjut dia, bisa diketahui dari ciri-ciri awalnya, misalnya terasa ada ganjalan atau rasa tidak nyaman di area kemaluan, bahkan jika sudah stadium dua atau tiga saat berhubungan suami istri, perempuan bisa mengeluarkan darah. Selain itu, kemaluan juga akan terasa nyeri, serta bisa rentan terkena jamur ataupun terjadi rasa gatal.
Pihaknya pun sengaja mengadakan pap smear secara massal ini, sebagai salah satu upaya mendeteksi awal indikasi terkena penyakit kanker serviks. Kegiatan ini sekaligus dalam rangkaian memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 serta Hari Ulang Tahun (HUT) RSUD Gambiran Kota Kediri ke-141.
Di acara ini, peserta yang terdata hingga 1.200. Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta pap smear terbanyak.
Pihaknya beharap, dengan kegiatan ini semakin meningkatkan kesadaran terutama pada perempuan yang sudah berusia 40 tahun ke atas untuk peduli pada kesehatannya dan bersedia memeriksakan diri. Selain usia 40 tahun ke atas, ibu yang mempunyai banyak anak, serta pasangan yang gonta-ganti juga bisa memicu terjadinya kanker serviks.
"Kami ingin deteksi dini dan terus sosialisasikan khususnya ibu-ibu agar sadar dan segera memeriksakan kesehatannya, demi mencegah terjadinya penyakit kanker mulut rahim," kata Fauzan.
Selain dihadiri ibu-ibu, acara itu juga melibatkan 100 tim medis. Sebanyak 31 bilik disediakan untuk pemeriksaan pap smear tersebut, yang didirikan di dalma GOR Jayabaya Kediri. (*)