Surabaya (Antara Jatim) - Seluruh jaringan utilitas di Kota Surabaya seperti jaringan listrik, air PDAM, gas dan fiber optic direncanakan nantinya dipasang di bawah tanah dalam satu jaringan terpadu.
Kepala Bidang Perancangan dan Pemanfaatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Ganjar Siswo Pranowo, di Surabaya, Kamis, mengatakan sesuai Raperda Penyelenggaraan Jaringan Utilitas, jaringan utilitas yang digunakan bersama bisa disediakan pemerintah kota ataupun pihak lain.
"Namun untuk jaringan yang sudah terpasang, akan dilakukan secara bertahap," katanya.
Ganjar mengatakan untuk jaringan utilitas seperti gas, jika dinilai membahayakan akan ditempatkan diluar jaringan terpadu. Namun saat ini, ia mengatakan, di beberapa kawasan kota sudah ada jaringan terpadu yang pemasangannnya berada di dalam box culvert atau jalur pedestrian.
"Jaringan Telkom, fiber optic semuanya kita arahkan di bawah tanah," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, apabila terdapat kendala dalam pemasangan jaringan utilitas di bawah tanah, maka pihaknya kan mengizinkan pemasangan via kabel udara. "Sebenarnya pemasangan jaringan utilitas di bawah tanah bertujuan untuk estetika kota," katanya.
Ganjar mengatakan sebenranya untuk jaringan listrik yang berada di bawah tanah sudah ada di kawasan Basuki Rahmat. Jaringan listrik tersebut untuk mensupplay aliran listrik ke mal Tunjungan Plasa (TP) 5.
"Diambil dari Kedung Sari masuk dalam box culvert untuk melayani TP 5," katanya.
Ia mengatakan pemasangan jaringan utilitas terpadu tahap awal akan difokuskan pada kawasan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalur Lingkar Luar timur (JLLT). "Kalau ada yang izin pemasanagan jaringan kita masukkan ke jaringan terpadu. Tapi sekarang masih proses pembebasan lahan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pansus raperda jaringan utilitas tengah membahas bahaya tidaknya memasang jaringan listrik di bawah tanah, kemudian berapa besaran biayanya termasuk untuk pemasangan jaringan gasnya.
"Di perumahan elit seperti citra land sepertimya sudah ada jaringan terpadu seperti itu," katanya.
Ganjar mengatakan sebenarnya pihaknya pernah mengkaji jaringan listrik bawah tanah bersama dengan tim dari ITS. Dari kajian tersebut menurutnya sebenarnya tak ada masalah memasang jaringan listrik di bawah tanah atau dimasukkan dalam box culvert, asalkan ada bahan khusus pengamannya.(*)