Jember (Antara Jatim) - Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Jember melakukan aksi solidaritas mengecam kekerasan yang dialami kontributor Net TV di Madiun dan aksi demonstrasi tersebut digelar di halaman Komando Distrik Militer (Kodim) 0824 Jember, Jawa Timur, Senin.
Puluhan jurnalis yang menggelar unjuk rasa tersebut berasal dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Forum Wartawan Lintas Media (FWLM), dan Forum South Jurnalis (FSJ) Jember.
"Kami mengecam tindakan kekerasan yang dialakukan oleh oknum TNI kepada wartawan di Madiun, sehingga kawan-kawan jurnalis melakukan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas terhadap jurnalis," kata koordinator aksi Rulli Effendi di sela orasi di halaman Kodim 0824 Jember.
Menurutnya kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada jurnalis di Madiun bukan yang pertama kali karena beberapa kali kekerasan terhadap jurnalis juga di terjadi di beberapa daerah.
"Jurnalis Jember mendesak anggota TNI menghentikan sikap represifnya kepada jurnalis yang sedang bertugas dan tidak menghalang-halangi kerja jurnalis karena kerja jurnalistik dilindungi UU Pers Nomor 40 Tahun 1999," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh koordinator aksi dari AJI Jember Mahrus Sholih yang mencatat selama Januari hingga Oktober 2016 tercatat empat kasus kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada jurnalis.
"Pada Februari lalu terjadi perampasan kamera jurnalis Radar Malang oleh anggota TNI AU, kemudian anggota TNI AU di Medan juga menganiaya dua jurnalis dari Tribun Medan dan MNC TV pada Agustus 2016, dan juga terjadi pengancaman verbal oleh anggota TNI kepada seorang jurnalis radio di Bengkulu pada Agustus 2016 dan terakhir di Madiun," katanya.
Untuk itu, kata dia, Aliansi Jurnalis Jember mendesak pimpinan TNI menindak tegas anggota TNI yang melakukan tindak kekerasan terhadap jurnalis dan melakukan evaluasi tentang tugas pokok TNI yang melindungi dan mengayomi masyarakat
"Kami juga minta Panglima TNI menghukum seberat-beratnya anggota TNI Angkatan Darat Batalyon Infanteri 501 Raider Madiun yang melakukan penganiayaan kepada Kontributor Net TV Soni Misdananto. Saya berharap kasus kekerasan yang dialami jurnalis juga diselesaikan dengan Undang-Undang Pers," katanya menegaskan.
Aliansi Jurnalis Jember juga meminta Dewan Pers dan Komisi Nasional HAM melakukan upaya khusus terhadap institusi TNI untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap pekerja media dan masyarakat sipil.
Puluhan jurnalis Jember tersebut ditemui oleh Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf M. Nas dan menyampaikan akan meneruskan aspirasi Aliansi Jurnalis Jember kepada Kodam V/Brawijaya.
"Kami tegaskan bahwa tidak akan terjadi kekerasan yang dilakukan oleh anggota Kodim 0824 Jember dan jajaran anggota TNI di wilayah Jember. Kami pastikan itu," katanya.(*)