Madiun (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan melakukan pemantauan kesehatan terhadap para jamaah haji asal setempat pascakedatangan mereka menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
"Pemantauan kesehatan akan dilakukan hingga 14 hari ke depan pascakedatangan para jamaah haji dari Tanah Suci," ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, Kamis.
Menurut dia, pemantauan penting dilakukan karena para jamaah memerlukan penyesuaian ulang setelah sebulan lebih berada di iklim Arab Saudi.
"Bahkan petugas kami akan melakukan jemput bola untuk mengetahui secara langsung kondisi para jamaah haji asal Kabupaten Madiun," kata dia.
Data Kemenang Kabupaten Madiun mencatat, jumlah calon jamaah haji Kabupaten Madiun yang berangkat berangkat ke Tanah Suci lalu mencapai 256 orang. Jumlah yang sama untuk yang kembali ke Indonesia dengan menyandang status haji.
Dari 256 jamaah haji tersebut, satu orang di antaranya terpantau harus menjalani perawatan di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun karena kondisi fisiknya yang lelah setelah perjalanan jauh.
"Satu jamaah haji yang dilaporkan sakit setelah tiba di Madiun adalah atas nama Bonari (70) warga Desa Jatisari, Kecamatan Geger," kata Widodo.
Yang bersangkutan selain sudah lanjut usia juga memiliki riwayat sakit diabetes, hipertensi, dan kolesterol. Petugas medis terus mengawasi kondisi yang bersangkutan.
Sementara, dr Sutowo, dokter yang merawat Haji Bonari di RSUD Dolopo, menyatakan kondisi yang bersangkutan terus membaik setelah kedatangan dari Jeddah pada 20 September lalu.
"Kondisi yang bersangkutan sudah membaik. Jika kondisinya stabil seperti itu, maka ia bisa pulang lebih cepat," kata dokter Sutowo.
Sedangkan kondisi 255 jamaah haji lainnya, terpantau oleh Dinkes setempat dalam keadaan baik. (*)