Surabaya (Antara Jatim) - Tiga menteri Kabinet Kerja dan dua gubernur dijadwalkan menghadiri Pembukaan Kongres Sungai Indonesia (KSI) II yang berlangsung di Bendungan Selorejo di Kabupaten Malang Jawa Timur, Jumat, 23 September 2016.
"Sampai hari ini, sudah tiga menteri dan dua gubernur menyatakan hadir, bahkan protokoler sudah menyiapkan semuanya," ujar Panitia KSI II Jatim Imam Rochani ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Ketiganya yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Sedangkan, dua kepala daerah pada kongres yang diikuti 800 peserta itu masing-masing Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sampai saat ini, kata dia, sebagian besar peserta sudah tiba di lokasi dan melakukan daftar ulang, sekaligus disiapkan sejumlah arena untuk kegiatan, termasuk pembukaan.
Kegiatan juga mendapat dukungan dari aparat TNI asal Kostrad Malang, terutama tenda penginapan serta dapur umum.
"Tenda utama untuk pembukaan dan panggung hiburan sudah disiapkan serta 40 unit stan untuk pameran," ucapnya.
Sementara itu, pada sebuah kesempatan beberapa waktu lalu Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan prinsip dasar digelarnya kongres adalah menjaga lingkungan yang dimulai dari asal mula air tersebut berada hingga memelihara ketersediaan air bagi manusia.
"Kongres diharapkan mampu melahirkan gerakan-gerakan masyarakat dan memunculkan aktivis-aktivis yang lebih kepada lingkungan, terutama sungai," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang menyatakan kegiatan di Jatim harus sukses karena sungai dan air telah menjadi isu internasional, selain ketahanan pangan dan energi.
"Soal air ini harus direspons dengan baik. Sekarang pertumbuhan penduduk semakin tinggi jadi kebutuhan air lebih besar, selain persoalan air yang juga besar," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, KSI II di Jatim ini harus bisa mengintegrasikan pembangunan agar lebih merata sehingga persoalan air juga bisa diselesaikan secara terintegrasi. (*)