Surabaya (Antara Jatim) - Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto mendukung penyelenggaraan Kongres Sungai Indonesia (KSI) II di Jawa Timur.
"Kongres Sungai I sudah berlangsung beberapa waktu lalu di Selorejo Jawa Tengah yang ditandai penyerahan program KSI dari Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo kepada Gubernur Jatim Dr H Soekarwo," kata Penanggung Jawab Program KSI ke-II Kresna Budi di Surabaya, Selasa.
Ketika melapor kepada Pangarmatim di Makoarmatim, ia menjelaskan pertimbangan KSI II di Jatim itu karena Jawa Timur terdapat dua sungai besar yakni Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas.
"Sebelum pelaksanaan Kongres yang dihadiri lebih dari 1.000 aktivis lingkungan se-Indonesia itu akan ada program susur sungai yang juga akan diikutsertakan tenaga ahli atau peneliti lingkungan," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan TNI Angkatan Laut melalui Koarmatim dapat ikut berperan serta dalam mendukung suksesnya KSI II di Bendungan Selorejo Malang pada 20-24 Agustus 2016 itu.
Didampingi Asisten Intelijen (Asintel) Kolonel Laut (E) Yanuar Adi Legowo dan Asisten Logistik (Aslog) Kolonel Laut (T) Kasih Prihantoro, Pangarmatim mengapresiasi adanya program Kongres Sungai tersebut.
"Dengan kongres itu, maka fungsi sungai disadari sangat besar bagi peradaban manusia, sekaligus sungai juga menjadi sarana wisata di suatu daerah," katanya.
Selama ini, kata Pangarmatim, Koarmatim juga telah melaksanakan program kali bersih (Prokasi) sebagai salah satu wujud dari upaya pelestarian dan pembersihan sungai yang ada di Kota Surabaya.
Sebelumnya (30/3), Wagub Jatim H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga telah menerima Panitia Pokja KSI II di Kantor Gubernur Jatim. "Kalau Jateng sukses, Jatim harus lebih sukses," katanya.
Menurut dia, sungai dan air ini menjadi isu internasional, selain ketahanan pangan dan energi. "Soal air ini harus direspons dengan baik. Sekarang pertumbuhan penduduk semakin tinggi jadi kebutuhan air lebih besar, selain persoalan air yang juga besar," ungkapnya.
Wagub menuturkan banyak sumber air di Sumber Brantas yang berkurang termasuk di sumber air Umbulan di Pasuruan yang belum dimanfaatkan. "Sumber Umbulan ini salah satu sumber air terbaik di dunia dan masih terbuang sia-sia," ujarnya.
Untuk itu, Kongres Sungai di Jatim ini harus bisa mengintegrasikan pembangunan agar lebih merata. Dengan begitu, persoalan air juga bisa diselesaikan secara terintegrasi. (*)