Magetan (Antara Jatim) - Penganut islam aliran Thoriqoh Syatariyah di Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur baru merayakan Idul Adha 1437 Hijriah pada hari Rabu,.
Hal itu berbeda dengan pemerintah yang sudah menetapkan hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1437 Hijriah jatuh pada Senin, 12 September 2016.
Para jamaah Thoriqoh Syatariyah tersebut menggelar salat Idul Adha pada Rabu pagi di sejumlah musala terdekat, salah satunya di Musala Al Muslimin. Puluhan jamaah terutama dari Kecamatan Lembeyan dan Parang melakukan salat dua rakaat tersebut.
Seorang jamaah Thoriqoh Syatariyah setempat, Zarkasih di Magetan, Rabu, mengatakan Thoriqoh Syatariyah memiliki penghitungan sendiri dalam menentukan perayaan Idul Adha dan perayaan agama islam lainnya. Yakni dengan dasar buku pedoman Kitab Istikmal yang dimilikinya.
"Tidak ada perbedaan dalam melaksanakan rukun salat, hanya saja waktu pelaksanaannya yang berbeda," ujar Zarkasih kepada wartawan.
Menurut dia, sesuai hitungan Kitab Istikmal tersebut, jamaah Thoriqoh Syatariyah meyakini tanggal 10 Dzulhijjah waktu pelaksanaan salat Idul Adha jatuh pada hari Rabu tanggal 14 September 2016.
Perbedaan itu, lanjut Zarkasih, tidak hanya terjadi pada tahun ini saja. Pada tahun-tahun sebelumnya, penganut ini juga pernah menjalani ramadhan, Idul Fitri, puasa sunah, dan Idul Adha yang berbeda dari yang ditetapkan oleh pemerintah.
Atas perbedaan tersebut, pihaknya meminta kepada umat islam pada umumnya untuk bisa menerima sekaligus saling menghormati tentang adanya perbedaan penetapan puasa dan hari raya Idul Adha tersebut.
Ia berharap, perbedaan dalam penetapan lebaran haji ini juga dapat dihormati semua pihak, sehingga kerukunan antarumat islam tetap terjaga dengan baik.
Tidak hanya di Kecamatan Lembeyan, ratusan jamaah aliran Thoriqoh Syatariyah lainnya di Kabupaten Magetan juga melaksaknakan salat Idul Adha pada waktu yang sama. Di antaranya di Kecamatan Bendo, Takeran, maupun Kawedanan.
Mereka menggelar salat Idul Adha di sejumlah musala terdekat dengan lancar tanpa gangguan warga lainnya. (*)