Surabaya (Antara Jatim) - Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali kedatangan tim assesor dari ASEAN University Network Quality Assessment (AUN-QA) untuk memvisitasi keempat jurusan pada 13–15 September 2016.
"Keempat jurusan yang divisitasi kali ini adalah Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Kimia," kata Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, Selasa.
Ditemui setelah penyambutan tim asesor AUN-QA, Joni mengatakan sebagai institusi pendidikan yang selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya, ITS Surabaya tak ingin cepat berpuas diri. Empat jurusan ITS, lanjutnya telah lulus assessment dari ASEAN University Network Quality Assessment (AUN-QA) pada 2015 lalu.
Seperti diketahui, AUN merupakan asosiasi universitas-universitas berkualitas internasional yang ada di kawasan ASEAN. Sertifikasi AUN-QA ini untuk menyetarakan kualitas pendidikan di wilayah ASEAN.
"ITS mulai mendaftar di AUN pada 2013 lalu dan berhasil menjadi associate member pada 2014. Dengan menjadi associate member, jurusan-jurusan di ITS akhirnya mendapat kesempatan untuk dinilai langsung oleh AUN-QA agar mendapat pengakuan kualitasnya di tingkat ASEAN," jelasnya.
Joni menambahkan, kunjungan tim asesor AUN-QA tahun ini tak jauh berbeda dengan kunjungan sebelumnya. Karenanya, ia pun berharap hasil yang diperoleh dari visitasi kali ini lebih baik dari empat jurusan yang telah tersertifikasi.
“Kita sudah dibekali dengan pengalaman dan rekomendasi dari kunjungan sebelumnya, jadi saya berharap kali ini nilainya bisa lebih baik lagi,” tutur Joni.
Joni menegaskan bahwa assessment AUN-QA ini sangat penting bagi ITS, mengingat era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah bergulir hampir satu tahun ini. Dengan demikian, ITS pun dituntut untuk memastikan bahwa kualitas pendidikanya sama dengan universitas terbaik di seluruh ASEAN.
“Dengan adanya penilaian AUN-QA, lulusan ITS pun akan diakui kualitasnya setara dengan lulusan universitas terbaik di kawasan ASEAN,” jelas pria asal Bandung ini.
Menurut Joni, assessment AUN-QA juga memberikan kesempatan bagi ITS untuk terus memperbaiki kualitas proses pendidikannya. “Tim Assesor AUN-QA akan memberi ITS banyak masukan, sehingga kami juga bisa melakukan evaluasi sesuai dengan perspektif mereka sebagai masyarakat internasional,” tutur guru besar jurusan Teknik Lingkungan ITS ini.
ITS, lanjut Joni akan terus berupaya membuktikan bahwa ITS layak bersaing di dunia internasional. Secara bertahap, ITS akan membuat seluruh jurusannya terakreditasi internasional, tak hanya di tingkat nasional maupun ASEAN.
Setelah AUN-QA dan Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dari AS, Joni mengaku ITS kini sedang mempersiapkan beberapa jurusan untuk diakreditasi oleh badan akreditasi dari Jerman dan Inggris. “Saat ini kami masih dalam proses menjalin hubungan,” akunya.
Joni mengaku bahwa akreditasi internasional juga merupakan salah satu upaya internasionalisasi ITS. Sebab, ITS akan lebih mudah menjalin kerjasama dengan universitas di luar negeri. Kerjasama tersebut dapat berupa program joint degree, kolaborasi riset, sandwich program, hingga mobilitas dosen dan mahasiswa.
“Kami juga berharap ini bisa menarik minat lebih banyak mahasiswa internasional untuk kuliah di ITS,” harapnya.
Sementara itu, AUN Deputy Executive Director, Dr Choltis Dhirathiti mengatakan bahwa kedatangan timnya kali ini dilakukan setelah mereka mempelajari laporan penilaian yang telah diserahkan ITS sebelumnya.
Saat proes visitasi, timnya akan fokus melakukan wawancara dan dokumentasi. “Ini yang disebut triangulation of information, di mana kami melakukan kroscek informasi dari dokumen, wawancara, dan laporan penilaian,” jelas pria asal Thailand ini.
Wawancara akan dilakukan kepada seluruh stakeholder jurusan, mulai dari rektor, pejabat fungsional jurusan, mahasiswa, alumni, dosen, karyawan, hingga perusahaan pemakai jasa lulusan jurusan tersebut.
“Karena mereka pasti memiliki pandangan masing-masing tentang kondisi terkini jurusan yang bersangkutan. Bahkan bisa saja mereka turut memberi kami saran,” ujar Choltis.
Selama tiga hari ke depan, tim Assesor AUN-QA akan mengunjungi langsung keempat jurusan yang akan dinilai tersebut, guna meninjau fasilitas mulai ruang kelas hingga laboratorium. Tak hanya itu, mereka turut mengunjungi beberapa fasilitas pendukung, di antaranya adalah perpustakaan pusat, asrama mahasiswa dan fasilitas kampus lainnya.
“Setelah visitasi, kami akan memberikan rekomendasi dan menyusun laporan akhir. Hasilnya akan keluar dalam satu hingga dua bulan ke depan,” pungkas Choltis.
Pada kunjungannya kali ini, tim Assesor AUN-QA terdiri atas beberapa peninjau dari masing-masing bidang studi yang akan dinilai. Mereka adalah Prof Ir Dr Shahrir Abdullah, Dr Robert Roleda Assoc, Prof Dr Kunyada Anuwong Srinakharinwirot, Mur Dao Phong Lam Assoc, Prof Dr Evangeline P Bautista Assoc, Prof Dr Rachana Santiyanont, Prof Dr Wan Ahmad Kamil Mahmood, Dr Alyssa Peleo Alempay. Tim Assessor ini dipimpin langsung oleh AUN Deputy Executive Director, Dr Choltis Dhirathiti.(*)
ITS Kembali Kedatangan Tim Visitasi AUN-QA
Selasa, 13 September 2016 17:26 WIB
“Dengan adanya penilaian AUN-QA, lulusan ITS pun akan diakui kualitasnya setara dengan lulusan universitas terbaik di kawasan ASEAN,” jelas pria asal Bandung ini.