Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa
Timur, menyatakan pihaknya sudah mengeluarkan hasil kajian pemeriksaan
kandungan semburan air bercampur di Desa Jari, Kecamatan Gondang,
Bojonegoro pada 3 Mei lalu.
"Hasil kajian pemeriksaan kandungan semburan Jari itu pun sudah
kami kirimkan kepada dinas pertanian, tapi dinas terkait belum
menyampaikan hasilnya kepada para petani," kata Kepala Bidang Kajian dan
Laboratorium BLH Pemkab Bojonegoro Hari Susanto, di Bojonegoro, Jumat.
Menurut dia, dinas pertanian seharusnya mengeluarkan rekomendasi
terkait pemanfaatan air sungai yang tercampur dengan air semburan itu,
karena air sungai di desa setempat biasa dimanfaatkan masyarakat untuk
mengairi tanaman bawang merah.
"Petani takut memanfaatkan air sungai karena tercampur semburan,
karena itu dinas pertanian harus mengeluarkan kajian teknis terkait
dampak air sungai yang sudah bercampur semburan air bercampur lumpur
untuk disampaikan kepada petani," katanya.
Ia menyebutkan hasil pemeriksaan air bercampur lumpur yang dikirim
ke Laboratorium LH Mojokerto itu menggunakan 15 parameter, di antaranya,
ada delapan parameter air yang melebihi ambang batas yang ditentukan.
Delapan parameter yang melebihi ambang batas yaitu, TDS dan TSS,
H2S (Hidrogen Sulfida), "Chemical Oxygen Demand" (COD), "Biological
Oxygen Demand" (BOD), NO2, Fe (besi), Cu (tembaga), dan Suhu.
Delapan parameter itu, lanjut dia, melebihi ambang batas
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 tahun 2001 tentang
Pengendalian Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Ia mencontohkan kalau air sungai yang tercampur Fe yang melebihi
ambang batas, maka kalau dimanfaatkan untuk menyirami tanah bisa menutup
pori-pori tanah.
"Ya kalau dimanfaatkan untuk menyirami tanaman bawang merah,
misalnya, bisa mengakibatkan pertumbuhannya tidak normal," ucapnya
menambahkan.
Dari keterangan yang diperoleh semburan air bercampur lumpur di
Desa Jari, Kecamatan Gondang, sampai sekarang masih terus berlangsung
dengan debit berkisar 1-2 liter per detik.
Semburan air bercampur lumpur di desa setempat, diketahui warga
pada 7 April, yang sebelumnya didahului dengan gempa kecil. (*)
BLH: Dinas Pertanian Bojonegoro Belum Menindaklanjuti Semburan
Jumat, 19 Agustus 2016 19:41 WIB
"Hasil kajian pemeriksaan kandungan semburan Jari sudah kami kirimkan kepada dinas pertanian, pada 3 Mei lalu," kata Kepala Bidang Kajian dan Laboratorium BLH Pemkab Bojonegoro Hari Susanto, di Bojonegoro, Jumat.