Surabaya (Antara Jatim) - Seorang calon haji (calhaj) asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Dimas Rusandra Dwi Putra (18), hanya mengantre empat tahun untuk berangkat haji ke Tanah Suci.
"Saya mendaftar tahun 2012 dan saya seharusnya berangkat tahun 2024, tapi karena ada program calhaj pendamping, maka saya ikut orang tua yang berangkat tahun ini," katanya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sabtu.
Kini, calhaj kelahiran Bondowoso pada 13 April 1998 itu berangkat bersama ayahnya (Syamsul Arifin), ibunya (Rusmiati), dan neneknya (Ruhami) dengan Kloter 13/Bondowoso yang masuk asrama haji pada Sabtu (13/8) pagi dan terbang ke Tanah Suci pada Minggu (14/8) pagi.
"Saya tidak menyangka bisa berangkat sekarang, apalagi informasi itu saya terima pada pertengahan Ramadhan 2016 yang lalu bersamaan dengan saya khatam menghafal Al Quran 30 juz," katanya.
Warga Dusun Krajan RT-010/RW-003, Desa Pandak, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso itu mengakui hal itu kemungkinan merupakan karunia dari Allah SWT pada Ramadhan tahun ini.
"Saya ini anak tunggal, tapi saya punya mimpi naik haji, lalu saya sampaikan kepada orangtua dan saya bersyukur karena disetujui," kata santri PP Walisongo, Mimbaan, Situbondo itu.
Hal itu dibenarkan kedua orangtuanya. "Bapaknya Dimas memang petani, tapi karena anaknya punya keinginan kuat untuk naik haji, maka diusahakan," kata Ny Rusmiati yang juga pemilik toko kelontong di rumahnya itu.
Informasi dari sumber lain menyebutkan calhaj usia muda di Jatim berusia 18 tahun, namun calhaj yang berusia 18 tahun ada beberapa orang dan calhaj dengan usia yang tepat 18 tahun ada di Kloter 40/Gresik (24/8). (*)
Calhaj Termuda Bondowoso hanya Antre Empat Tahun
Sabtu, 13 Agustus 2016 18:19 WIB
Saya tidak menyangka bisa berangkat sekarang, apalagi informasi itu saya terima pada pertengahan Ramadhan 2016 yang lalu bersamaan dengan saya khatam menghafal Al Quran 30 juz