Ngawi (Antara Jatim) - Jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Indah Sumarsini (34) akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, setelah keluarga menunggu hampir satu bulan.
Kakak korban, Nyarmisah, Sabtu, mengatakan, rombongan pembawa jenazah adiknya tersebut tiba di rumah duka di Desa Gentong Lor, Kecamatan Paron, Ngawi, pada Jumat (29/7). Adapun pemulangan jenazah korban dilakukan oleh BNP2TKI melalui Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya.
Tangis keluarga langsung pecah saat peti jenazah korban dibawa masuk ke dalam rumah. Keluarga masih belum percaya jika Indah Sumarsini telah meninggal, sebab seminggu sebelum lebaran, korban sempat menelepon ke rumah jika ingin pulang ke kampung halaman setelah lebaran.
"Kami masih sulit percaya. Kemarin itu masih telepon ke rumah kalau ingin pulang dan berlebaran di Ngawi," kata Nyarmisah sambil menangis.
Kabar kematian Indah diterima pihak keluarga dari kepolisian setempat pada tanggal 15 Juli lalu yang menerima sejumlah surat penting tentang status kematian korban. Keluarga sempat bingung karena sebab kematian Indah tiak jelas.
Berdasarkan surat keterangan resmi yang dikeluarkan pihak berwenang di Malaysia, Indah meninggal akibat penyakit komplikasi yang ditandai dengan kegagalan sejumlah fungsi organ penting tubuhnya. Surat itu diserahkan bersama dengan pengiriamn jenazah.
Korban yang merupakan anak bungsu dari Almarhum Kasdu dan Almarhumah Yatini itu sudah bekerja menjadi TKI di Malaysia sejak delapan tahun lalu. Ia diajak kerabatnya untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia melalui PT Putra Jabung Perkasa di Bekasi.
Setelah bekerja selama empat tahun di Malaysia, Indah bernasib malang karena majikannya menahan semua surat resminya dan tidak membayar gajinya.
Prihatin dengan nasib Indah, maka seorang warga Aceh menyalurkannya bekerja kepada seorang majikan keturunan India selama empat tahun terakhir.
"Kami sekeluarga berharap semua hak adik saya selama bekerja di Malaysia dibayarkan. Kami meminta kepada pemerintah untuk membantu mengurusnya," kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ngawi Sunarto, mengatakan terkait hak korban, pemerintah daerah setempat akan memperjuangkannya.
"Untuk tahap selanjutnya, dinas akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengurus semua hak korban," kata Sunarto.
Setelah dishalatkan oleh keluarga dan tetangga, jenazah Indah Sumarsini langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. (*)