Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan para pengusaha tak meremehkan teknologi untuk mendukung sekaligus meningkatkan keuntungan dan kualitas perusahaan.
"Jangan sampai meremehkan teknologi karena pengaruhnya sangat besar untuk kelangsungan perusahaan," ujarnya di sela Pengukuhan dan Rakerda I DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Indonesia di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pasar global atau era globalisasi saat ini menuntut pengusaha agar bersaing secara cepat dan kompetitif, serta memiliki tantangan dalam persaingan produk dan kecepatannya dalam memasarkan produk.
"Selain harga terjangkau, kondisi di pasar kita menginginkan kecepatan dalam mendapatkan produk. Karena itulah salah satu yang menunjang yakni dengan memanfaatkan teknologi sekarang," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mencontohkan pengusaha ponsel di masa lalu yang tidak akan menduga ledakan teknologi dan pengetahuan dengan pesatnya.
Dahulu, kata dia, seseorang hanya bisa melakukan komunikasi dua arah seperti berkirim pesan dan melakukan komunikasi suara, namun saat ini ponsel jauh berkembang menjadi sebuah perangkat yang sangat dibutuhkan manusia.
"Semua informasi ada dalam benda sekecil ini dan tidak dipungkiri bahwa teknologi ke depan akan lebih maju lagi. Maka ponsel jangan hanya untuk gaya hidup, tapi penunjang bisnis," katanya sembari mempertunjukkan ponsel pribadi miliknya.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Gus Ipul juga menyampaikan bahwa pengusaha merupakan salah satu unsur sekaligus ujung tombak pembangunan di daerah sehingga berperan penting dalam mengungkit pertumbuhan ekonomi.
"Pengusaha mempunyai peran besar dalam menciptakan pekerjaan sehingga menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar perusahaan," kata wakil gubernur dua periode tersebut.
Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu berharap kepada pengusaha untuk bersatu menghadapi pasar bebas sekarang, serta menciptakan produk murah, inovatif, tekun, ulet hingga memanfaatkan segala peluang yang ada.
"Mari banjiri Negara kita dan Negara tetangga dengan produk dalam negeri. Jangan sampai Negara tetangga yang membanjiri produknya di sini," katanya. (*)