Surabaya (Antara Jatim) - Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya memeriksa senjata api milik personelnya sebagai bentuk dukungan pengamanan kegiatan bertaraf internasional Prepcom III UN Habitat yang digelar di Kota Pahlawan pada 25-27 Juli 2016.
"Pemeriksaan senjata api untuk memastikan siapa dipakai atau tidaknya, sekaligus bentuk jaminan keamanan," ujar Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Lily Djafar kepada wartawan di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu.
Pemeriksaan senjata ini dilakukan di halaman bagian belakang Mapolrestabes itu dikuti seluruh anggota Satreskrim dan secara satu per satu senjata api yang diletakkan di meja diperiksa oleh para perwira.
Kepada yang senjata apinya ditemui masalah, termasuk kotor, pemiliknya dipanggil dan diminta untuk dibersihkan agar tak ada kendala saat dipakai bertugas.
"Senjata api milik polisi harus layak dipakai, salah satunya harus bersih. Pemiliknya wajib mengetahui bagaimana cara membersihkan," ucapnya.
Sementara itu, secara umum Polrestabes Surabaya akan mengerahkan 3.000 personelnya untuk mengamankan kegiatan yang diikuti ribuan peserta dari 193 Negara tersebut.
Pengamanan, kata dia, dilakukan secara terbuka dan tertutup, yaitu Satreskrim dan Satintelkam terlibat dalam pengamanan tertutup, dan seperti Satsabhara, Satbinmas, maupun Satlantas terlibat dalam pengamanan terbuka.
"Dalam pengamanan, ada personel yang berseragam dinas maupun tidak. Semua demi keamanan, kenyamanan serta kelancaran UN Habitat," kata perwira menengah tersebut.
Selain itu, lanjut dia, pengamanan ketat tidak hanya dilakukan di Grand City sebagai pusat kegiatan UN Habibat, namun juga di lokasi-lokasi yang menjadi persinggahan peserta.
"Pengamanan juga melibatkan anggota dari Polsek-Polsek sekitar lokasi," kata mantan Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak tersebut.
Di sisi lain, juga akan dilakukan sistem rekayasa lalu lintas dari Satlantas Polrestabes maupun Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk kelancaran di jalan. (*)