Gresik, (Antara Jatim) - Penjualan Semen Indonesia pada semester I yakni Januari hingga Juni 2016 mengalami peningkatan hingga mencapai 12.184 juta ton, dibanding periode yang sama tahun 2015 yang hanya sebesar 11.989 juta ton.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra, Jumat mengatakan peningkatan itu adalah untuk catatan penjualan dalam negeri yang dicapai secara bersama atau "holding" Semen Indonesia.
"Untuk penjualan ke luar negeri sepanjang semester I perseroan mengekspor sebesar 189 ribu ton," kata Rizkan saat acara Halalbihalal dengan komisaris, direksi dan karyawan di Wisma A Yani Kabupaten Gresik, Jatim.
Rizkan mengaku, persaingan industri semen nasional kian ketat, sebab melimpahnya pasokan memaksa para pelaku industri semen melakukan strategi untuk memenangkan persaingan.
"Untuk memenangkan persaingan di era yang semakin ketat, Semen Indonesia melakukan efisiensi baik di sisi produksi atau penjualan. Selain itu perusahaan juga memperluas layanan dan memperbanyak produk turunan," tuturnya.
Rizkan menjelaskan, cakupan produk Semen Indonesia Group saat ini juga diperluas tidak hanya ke pelosok Indonesia namun ke kawasan regional yang menjadi konsentrasi penjualan peruahaan.
"Kami tidak hanya mengekspor semen, saat ini perusahaan juga sedang intens melakukan proses akuisisi perusahan semen di luar negeri yang diharapkan rampung pada akhir 2016," ucapnya.
Rizkan mengatakan, saat ini Semen Indonesia juga berkonsentrasi menyelesaikan dua pabrik baru dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton per tahun, yaitu di Rembang Jawa tengah dan Indarung VI di Padang Sumatera Barat.
"Proyek pabrik Rembang memasuki progres 94 persen, sedangkan pabrik Indarung VI memasuki progres pembangunan 93 persen," ucapnya.
Rizkan mengatakan untuk proyek pabrik Rembang saat ini memasuki tahap akhir dengan beberapa pengerjaan yang memasuki proses penyelesaian seperti preheater, kiln dan belt conveyor dari area tambang ke pabrik.
"Pabrik Indarung VI pun demikian memasuki proses penyelesaian," ujarnya.
Rizkan menambahkan kedua pabrik itu diharapkan dapat beroperasi pada akhir 2016, dan akan menambah kapasitas produksi perseroan menjadi 37 juta ton per tahun, dari kapasitas saat ini 31 juta ton per tahun.
"Semen Indonesia juga tengah memulai pembangunan pabrik baru di Aceh melalui anak usahanya Semen Indonesia Aceh," imbuhnya.
Rizkan mengakui, keberadaan Semen Indonesia saat ini masih diuntungkan dengan tingginya kepercayaan masyarakat atas brand atau merek produk yang dimiliki anak usaha perseroan, seperti Semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang yang telah melekat di hati masyarkat.
"Untuk itu, ke depan kami akan terus berusaha memperkuat brand image perusahaan tersebut. Semen Indonesia merupakan perusahaan semen paling berkualitas, paling 'green' dan paling Indonesia," pungkasnya.(*)