Madiun (Antara Jatim) - Produksi sampah rumah tangga di Kota Madiun, Jawa Timur, diperkirakan meningkat selama Lebaran tahun 2016, yakni mencapai 100 ton per hari.
"Perkiraan kami meningkat menjadi 100 ton per hari selama lebaran. Kalau hari biasa produksi sampah hanya sekitar 91 ton," ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun Suwarno kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, peningkatan tersebut seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh warga Kota Madiun selama lebaran di rumah, seperti memasak. Selain itu, banyaknya pemudik yang datang ke Kota Madiun untuk berbelanja, berwisata, dan menikmati kuliner setempat juga ikut berkontribusi.
Guna menangani lonjakan produksi sampah tersebut, DKP telah menerjunkan sebanyak 265 personelnya untuk melakukan pembersihan. Pihak DKP juga menyiagakan enam "dump truck" untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Selain itu, keberadaan sebanyak 43 bank sampah yang tersebar di 27 kelurahan, juga ikut membantu pengelolaan lonjakan sampah yang terjadi. Melalui bank sampah, tersortir sampah yang masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan yang tidak bisa didaur ulang atau "reuse" akan langsung masuk tempat pembuangan akhir (TPA).
Suwarno menjelaskan, dari sekitar 91 ton sampah yang dihasilkan warga setiap hari, sebanyak 85,98 ton (94,37 persen) di antaranya masuk TPA Winongo. Sisanya dimanfaatkan warga.
Khusus di TPA Winongo, dari 85,98 ton sampah yang masuk setiap hari terpilah sampah organik sebanyak 4,3 ton. Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kardus, dan kertas mencapai 8,56 ton per hari.
Tingginya produksi sampah warga Madiun secara otomatis berdampak pada kapasitas TPA yang semakin sempit. Guna memperpanjang kapasitas TPA Winongo, pihaknya terus menggalakkan daur ulang sampah.
"Fokus kami pada pemanfaatan sampah. Sedangkan untuk lahan pengganti TPA belum dapat dilakukan karena sangat sulit," katanya.
Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi tentang upaya pengolahan sampah dengan menggandeng bank sampah yang sudah terbentuk di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Madiun. Bank sampah tersebut dinilai cukup efektif mengurangi sampah yang masuk ke TPA untuk dipilah dan diolah menjadi aneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi. (*)