Surabaya (Antara Jatim) - Lima mahasiswa Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) membuat skrup tulang anti bakteri.
"Sekrup untuk mmenguji anti bakteri, telah terbukti bahwa bahan kitosan sebagai coating ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus di sekitar luka," kata ketua Tim, Imroatus di Surabaya, Rabu.
Bersama keempat temannya, yaitu Andini, Nurul, Bagus dan Rhisma, ia mengatakan keunggulan dari sekrup ini diantaranya "biodegradable" karena setelah tulang terfiksasi.
"Kemudian 'screw' akan terdegradasi dalam sistem metabolisme tubuh, sehingga tidak perlu dilakukan pengambilan kembali," kata mahasiswa angkatan 2012 tersebut.
Menurut dia, berawal dari penanganan kasus patah tulang yang dilakukan fiksasi internal tulang menggunakan sekrup dan plat berbasis logam, yaitu platina dan stainstess steel.
"Namun penggunaan kedua bahan platina dan stainstess steel bukan tanpa kendala. Meskipun logam platina memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi harganya relatif mahal," tuturnya.
Selain itu, penggunaan stainless steel dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan korosi yang membahayakan tubuh, metode ini dirasa kurang efektif karena skrup dan plat yang digunakan harus diambil setelah tulang tersambung kembali," paparnya.
Menurut dia, pengambilan sekrup inilah yang kemudian menyisakan lubang pada tulang dan menimbulkan permasalahan baru, sehingga dengan adanya penelitian tersebut maka bisa membantu solusi.
"Sekrup tersebut terbuat dari nano hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] dan POC [Poly (1,8-octanediol-co-citrate)]. Material ini dipilih sebagai kandidat biodegradable bone screw karena POC memiliki beberapa sifat keunggulan," paparnya.
Kandidat biodegradable bone screw, lanjutnya memiliki beberapa sifat, yaitu nontoksik, biokompatibel, biodegradable, sintesisnya relatif mudah, dan meningkatkan sifat mekanik.
"Sedangkan nano hidroksiapatit berfungsi sebagai filler karena kompatibel terhadap jaringan tulang, kemudian kitosan sebagai coating yang bersifat anti-bakteri melalui kelompok amino bermuatan positif yang mengikat muatan negative membran bakteri," jelasnya.
Hasil dari karakterisari sekrup tulang ini memiliki kekerasan 1482,68 MPa, sehingga sudah diatas kekerasan tulang manusia yakni 150-664 MPa dan kekuatan tekan sebesar 8,14 MPa sesuai dengan kuat tekan tulang cancellous antara 2-12 MPa.
"Sedangkan dari uji anti bakteri, telah terbukti bahwa bahan kitosan sebagai coating ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus di sekitar luka," tandasnya. (*)
