Jember (Antara Jatim) - Bupati Jember Faida mendukung Masjid Muhammad Cheng Ho yang berada di Jalan Hayam Wuruk sebagai salah satu destinasi wisata edukasi dan religi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Masjid Cheng Ho bisa menjadi wisata edukasi dan religi bagi masyarakat, sehingga Pemkab Jember akan membantu dalam mewujudkan hal itu," kata Faida saat memberikan sambutan dalam kegiatan isbat nikah di Masjid Cheng Ho Jember, Sabtu.
Menurut dia, masyarakat bisa belajar tentang sejarah Islam dan berbagai sejarah Laksamana Cheng Ho di masjid yang memiliki bangunan unik menyerupai klenteng tersebut, sehingga tidak hanya warga Jember yang bisa singgah di masjid itu.
"Kami berharap ada video atau pemutaran film tentang sejarah Islam dan perjuangan Laksamana Cheng Ho, sehingga wisatawan bisa mengetahui dan belajar lebih banyak tentang sejarah Islam di Masjid Cheng Ho," tuturnya.
Destinasi wisata Masjid Cheng Ho di Jember juga mendapat dukungan dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menghadiri kegiatan isbat nikah massal tersebut.
"Saya juga mendukung Masjid Cheng Ho menjadi destinasi wisata religi, serta di sekitar masjid juga bisa dipamerkan sejumlah produk lokal khas Jember untuk memberdayakan perekonomian warga sekitar," kata Khofifah.
Ia berharap Masjid Cheng Ho kedelapan dari 13 Masjid Cheng Ho di seluruh Indonesia tersebut menjadi destinasi wisata yang bermanfaat bagi masyarakat Jember dan sekitarnya.
Sementara Pengurus Masjid Cheng Ho, H. Muhammad Law Song Tjai menyambut baik dukungan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Jember Faida untuk menjadikan Masjid Cheng Ho sebagai destinasi wisata edukasi dan religi di Kabupaten Jember.
"Pembangunan Masjid Cheng Ho ini belum selesai 100 persen karena terkendala biaya, sehingga beberapa ornamen dan prasasti berbahasa Tiongkok, Mandarin, Indonesia, dan Inggris juga belum dibangun," tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya mendapat sumbangan perpustakaan dari Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya beserta sebuah komputer untuk melengkapi Masjid Cheng Ho tersebut dan buku yang disumbangkan juga cukup banyak.
"Ada buku sejarah tentang Islam, kemudian ajaran Taoisme, sejarah Laksamana Cheng Ho, dan masih banyak lagi buku-buku yang disumbangkan Konsulat Jenderal Tiongkok tersebut, bahkan rak buku perpustakaan juga diberikan," ucap Pengurus Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) di Jember itu.
Kendati demikian, mualaf Tionghoa yang biasa disapa Haji Song Tjai itu mengaku masih belum memikirkan destinasi wisata Masjid Cheng Ho secara serius karena saat ini masih ingin memakmurkan masjid yang didominasi warna merah, kuning, hijau dan ornamen Tiongkok Lama.
Masjid yang dibangun warga PITI Jember ini mirip bangunan klenteng yang merupakan pusat ritual ibadah warga Tionghoa pada umumnya dan bangunan masjid itu juga "sarat makna" pada setiap ukurannya.
Jumlah sudut pada pagoda atau menara yang berada di samping masjid berjumlah delapan sudut karena angka delapan dianggap angka keberuntungan dan bertingkat lima yang bermakna Pancasila.