Malang (Antara Jatim) - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 26 Kota Malang, diinspeksi mendadak dan dimonitor langsung oleh delegasi dari Pemerintah Australia yang telah memberikan bantuan hibah sebesar Rp1,9 miliar untuk peningkatan kualitas SMP Negeri tersebut, Selasa.
Kunjungan delegasi dari Pemerintah Australia itu dipimpin oleh Minister Conseller Governance Human Development Australia Fleur Davies yang didampingi utusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Kedatangan delegasi Australia itu bertujuan melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan SMP Negeri 26 Kota Malang, Jawa Timur, karena pembangunan SMP tersebut menggunakan dana hibah dari Pemerintah Australia senilai Rp1,9 miliar. SMP Negeri 26 menjadi salah satu dari 23 sekolah yang dibantu oleh Australia melalui program kemitraan antara Indonesia dengan Australia.
Rombongan dari Australia dan Kemendikbud itu ditemui Wakil Wali Kota Malang Sutiaji. "Rombongan delegasi Australia ini mengaku bangga karena bantuan hibah yang diberikan diwujudkan dengan baik oleh Pemerintah Kota Malang," kata Sutiaji usai menerima delegasi Pemerintah Australia tersebut..
Sutiaji menjelaskan dana hibah yang di berikan pada sekolah tersebut, diwujudkan dengan pembangunan enam ruang kelas belajar, masjid, kantor tata usaha, lapangan basket, perpustakaan, ruang OSIS, dan toilet mandi siswa.
"Kami bersyukur dan mawas diri manakala kami dipercaya menerima bantuan. Jangan sampai amanat yang diberikan disalahgunakan, apalagi sampai mengecewakan sang pemberi bantuan. Jika kita amanah , tidak menutup kemungkinan bantuan lainnya akan datang menghampiri," ucapnya.
Sementara itu, Kasubdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana Kemendikbud RI Susetyo Widiasmoro mengemukakan program kerja sama antara pemerintah Australia degan Indonesia ini merupakan satu rangkaian dalam upaya penuntasan program Wajib Belajar 9 tahun.
"Awalnya Pemerintah Australia memberikan bantuan lunak kepada Pemerintah Indonesia sebesar 200 juta dollar Australia untuk membangun dan memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Dan, pada 2012 terjalin MOU pemberian dana hibah murni tanpa pengembalian yang nantinya akan berakhir pada Juni 2016," katanya.
Ia menambahkan program kemitraan inipun telah mampu membangun dan memperbaiki sebanyak 1.155 sekolah yang ada di Indonesia dan salah satunya adalah SMPN 26 Malang.(*)