Tulungagung (Antara Jatim) - Tim paleontologi dari Museum Geologi Bandung menghentikan sementara penggalian Situs Wajak-2 di Desa Gamping, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang diyakini sebagai lokasi penemuan fosil manusia purba pertama Indonesia, Homo Wajakensis pada 1890-an.
"Upaya eskavasi telah dihentikan dan tim peneliti dari Museum Geologi Bandung telah pulang kemarin (Minggu, 8/5). Mereka akan kembali lagi melanjutkan penelitian tahun depan," kata Kasi Pelestarian Purbakala dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung, Tri Nugraha di Tulungagung, Senin.
Tri mengatakan, Dindik Tulungagung sejauh ini belum mendapat laporan resmi hasil penggalian oleh tim geologi tersebut.
Namun ia mengaku tahu sejumlah kemajuan maupun hasil yang dicapai tim paleontologi dari Museum Geologi Bandung, karena komunikasi secara intensif dengan tim peneliti maupun interaksi mereka dengan komunitas pecinta sejarah maupun arkeologi di Tulungagung.
Selain alasan penelitian yang berbatas waktu, Tri Nugraha mengatakan eskavasi dihentikan oleh tim geologi Bandung karena setelah mencapai kedalaman 210 centimeter tim peneliti mendapati lempengan batuan yang diduga guguran tebing.
"Memang tidak banyak temuan baru. Hasil penggalian hanya menemukan sejumlah fosil binatang berukuran kecil, seperti tikus, burung, dan kura-kura, gigi rusa, dan landak yang berada di kedalaman 130 centimeter dari permukaan tanah di titik penggalian," paparnya.
Salah seorang paleontolog yang terlihat dalam proyek penggalian Situs Wajak-2, Erick Setya Budi melalui pesan pendek di jejaring percakapan media sosial whatsapp mengakui tak ada temuan baru selama penggalian berlangsung.
Ia hanya mengatakan bahwa selama penggalian area situs Wajak yang berlangsung sejak Sabtu (30/4) hingga Minggu (8/5) hanya menemukan beberapa ekstrak fosil binatang yang belum terukur/ditentukan usianya.
"Hasilnya seperti yang mas lihat di nampan plastik. Tidak ada yang lain," jawab Erick merujuk hasil penggalian pada hari pertama saat Antara bersama sejumlah wartawan meliput langsung di lokasi Situs Wajak-2.
Setelah tak menemukan lagi tanda-tanda fosil manusia purba di Situs Wajak-2 yang diyakini sebagai lokasi asli penemuan fosil Homo Wajakensis pada 1890-an oleh dr Eugene Dubois, Erick mengkonfirmasi bahwa lubang galian kini telah ditutup lagi.
Penggalian lanjutan akan dilakukan dengan melakukan penggalian di lokasi yang sama atau sekitarnya, pada saat penelitian tahap dua menindaklanjuti temuan paleontolog dari Belanda bernama Jhon de Vorst yang mendapati lokasi asli lokasi penemuan Situs Wajak-2 di area bawah tebing Bukit/Gunung Cerme di Dusun Cerme, Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat.
Lokasi tersebut menurut Erick maupun Ketua Tim Eskavasi Museum Geologi Bandung, Iwan Kurniawan bergeser sekitar 2-3 kilometer dari lokasi Situs Goa Wajak-1 yang selama ini diyakini lokasi penemuan fosil Homo Wajakensis.
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meluruskan sejarah yang mempersepsikan bahwa lokasi penemuan fosil wajakensis itu ada di situs Wajak-1, yaitu di 'corner' atau sudut (kawasan pegunungan karst Dusun Cerme)," kata Iwan Kurniawan. (*)
Geolog Hentikan Sementara Penggalian Situs Wajakensis Tulungagung
Senin, 9 Mei 2016 17:37 WIB
"Memang tidak banyak temuan baru. Hasil penggalian hanya menemukan sejumlah fosil binatang berukuran kecil, seperti tikus, burung, dan kura-kura, gigi rusa, dan landak yang berada di kedalaman 130 centimeter dari permukaan tanah di titik penggalian," paparnya.