Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, polisi harus bisa bermitra dengan siapa saja, termasuk dengan para buruh.
Itulah ungkapan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji menjelang pelaksanaan Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei atau "Mayday".
Mau tidak mau, pada hari itu pastinya akan banyak bersinggungan antara buruh dengan petugas kepolisian.
Mau tidak mau, pada hari itu pastinya akan banyak bersinggungan antara buruh dengan petugas kepolisian.
"Polisi akan memberikan fasilitas dan mengawal semua tuntutan buruh supaya bisa memberikan aspirasinya, terutama pada saat melakukan aksi buruh seperti demo," ucapnya.
Saat ini, katanya, banyak saudara buruh yang belum masuk sebagai kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), karena itu pihaknya siap memberikan beberapa bantuan kepada buruh seperti pengobatan gratis.
Selain memberikan pengobatan gratis yang ditujukan kepada buruh, Kepolisian Daerah Jawa Timur berencana menyelenggarakan khitanan massal gratis kepada anak-anak buruh.
"Dalam waktu dekat ini kami akan melaksanakan kegiatan khitanan massal gratis sebagai salah satu bentuk perhatian kepada buruh," tuturnya di Sidoarjo, beberapa waktu lalu.
Dirinya juga meminta kepada masing-masing kepala kepolisian resor yang ada di jajarannya, khususnya yang memiliki basis buruh (kawasan Ring I) supaya menggelar acara di wilayah masing-masing.
"Kapolres juga bisa membantu buruh, kami juga mendorong kepada perusahaan supaya bisa memberikan sesuatu yang lebih kepada buruh, karena buruh ini merupakan salah satu bagian dari unsur dalam sebuah perusahaan," katanya.
Oleh karenanya, lanjut dia, dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama menjelang pelaksanaan hari buruh, pihaknya meminta petugas di lapangan untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Kami tidak membatasi buruh yang akan masuk ke Surabaya untuk menyuarakan aksinya selama peringatan hari buruh berlangsung asalkan bisa tertib dan sesuai dengan aturan," timpalnya.
Terkait dengan adanya indikasi perusahaan yang melanggar kewajiban, kata dia, itu akan dikomunikasikan lebih lanjut dan polisi siap untuk membantu memfasilitasi.
"Buruh sebagai mitra polisi harus bisa berjalan beriringan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat lebih baik lagi," kilahnya.(*)