Trenggalek (Antara Jatim) - Lomba balap miniatur perahu remote control yang digelar komunitas
nelayan dan penghobi remote control di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, ramai dikunjungi
penonton.
Antara di Trenggalek melaporkan, sekitar dua ribu orang penonton
memadati seluruh pinggir dermaga pelabuhan dan beberapa geladak kapal
yang labuh jangkar.
Para penonton bahkan ikut bersorak saat lomba dimulai dan perahu
miniatur melaju saling adu cepat melintasi etape atau lap lomba yang
dibuat di kolam pelabuhan Prigi.
"Ini merupakan puncak dari rangkaian acara Prigi Fest 2016 yang
digelar komunitas nelayan dan penghobi remote control yang tergabung
dalam kelompok G-6 di Prigi, Trenggalek," kata Ketua Panitia Prigi Fest
2016, Anjar Priadi Putra di Trenggalek.
Balap miniatur perahu yang menjadi ajang bergengsi para penggemar
remote control tersebut diramaikan oleh sedikitnya 20 peserta yang
diikuti para perajin miniatur perahu tradisional serta komunitas pemuda
penghobi remote control.
Lomba yang digelar mulai Jumat (19/2) hingga Minggu (21/2) itu
memperebutkan hadiah sebesar Rp2 juta untuk juara pertama, Rp1,5 juta
juara kedua, dan Rp1 juta untuk juara tiga. Juara 1 hingga 3 itu
seluruhnya dimenangi oleh klub remote control asal Prigi, Watulimo.
Selama festival tersebut berlangsung sempat terjadi protes dari
salah satu peserta saat putaran final dilakukan, karena muncul dugaan
kecurangan, sehingga mengganggu jaringan sinyal remote control salah
satu peserta.
Namun, keinginan untuk dilakukan pengulangan final balap perahu
miniatur akhirnya dianulir karena tidak masuk dalam tata tertib dan
peraturan lomba yang telah disepakati saat "technical meeting".
"Ada kesepahaman setelah masalah diluruskan dan dibicarakan
bersama. Semua pelaksanaan balap miniatur perahu bersama rangkaian acara
dalam Prigi Fest 2016 ini akan menjadi bahan evaluasi kami dalam
pelaksanaan kegiatan yang sama tahun depan," kata Anjar.
Selain balap miniatur perahu, Anjar mengatakan bahwa acara yang
digelar komunitas remaja pesisir yang tergabung dalam forum atau
kelompok G-9 (gerakan sembilan pemuda) Trenggalek itu memiliki dua
tujuan utama.
Pertama, kata dia, Prigi Fest dengan acara utama pameran dan lomba
balap miniatur perahu dimaksudkan untuk mewadahi kreativitas nelayan di
pelabuhan Prigi selama musim paceklik ikan pada periode Desember-April.
"Kedua yang tak kalah pentingnya adalah keinginan kami untuk
mendongkrak wisata bahari di sekitar Pantai Prigi agar lebih semarak dan
berwarna, sehingga pengunjung tidak hanya sekedar melihat wahana alam
pantai dan hutan mangrove semata, tapi ada pilihan hiburan atau tontonan
lain," ujar Anjar.
Selain konten utama balap miniatur perahu, acara Prigi Fest juga
dimeriahkan pameran miniatur perahu yang diramaikan 21 miniatur perahu
dengan berbagai tipe perahu, seperti kapal pinisi, kapal uap, kapal
napoleon, serta kapal lokal Prigi seperti kapal Slerek. (*)