Madiun (Antara Jatim) - Pengolahan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA) Kaliabu, Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih minim sehingga sulit mendaur ulang sampah menjadi limbah yang bermanfaat.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono, di Madiun, Rabu, mengatakan, produksi sampah warga Kabupaten Madiun yang ditampung di TPA Kaliabu, Caruban, mencapai 27.000 meter kubik per hari.
"Dari jumlah produksi tersebut, baru sekitar 10 persen saja yang mampu diolah oleh DKP untuk menjadi kompos," ujar Anang Sulistyono, di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, belum maksimalnya pengolahan sampah di TPA Kaliabu tersebut disebabkan karena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki di TPA setempat. Sehingga, pengolahan sampah hanya dilakukan dengan cara yang sederhana.
"Untuk pengolahan sampah di TPA Kaliabu dilakukan dengan sistem "open dumping", dimana sampah dihamparkan dan kemudian diuruk dengan tanah," kata dia.
Pihaknya juga juga belum dapat mengolah sampah menjadi gas metan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif karena peralatan daur ulang yang masih sangat terbatas.
Untuk menghasilkan kompos, sampah yang masuk akan dipilah mana yang tergolong sampah organik dan sampah bukan organik.
Mulai tahun 2016, pihaknya juga akan mengolah kompos yang sudah ada untuk dipilah lagi menjadi pupuk organik, limbah organik, maupun limbah plastik.
Ia berharap, fasilitas pengolahan sampah yang ada di TPA Kaliabu dapat ditingkatkan. Hal itu bertujuan agar volume sampah yang tertampung dapat berkurang.
Guna mengurangi sampah yang masuk ke TPA, pihaknya juga mengimbau warga untuk membuat tempat sampah dan mengolah sampahnya sendiri di rumah masing-masing. (*)