Pamekasan (Antara Jatim) - Para peternak sapi di Madura, Jawa Timur mengusulkan agar pemerintah membantu para peternak membuat biogas, agar semua kotoran sapi bisa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan gas.
Juru bicara peternak sapi asal Pamekasan Misnadi kepada Antara di Pamekasan, Jumat, menjelaskan, jika pemerintah bisa membantu memberikan alat mengolah kotoran sapi menjadi gas, maka kebutuhan gas bisa terpenuhi.
"Dengan menggunakan alat teknologi, kotoran sapi itu kan bisa diurai menjadi gas," ucapnya.
Di Pamekasan, kata dia, sudah ada peternak sapi yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi gas. Salah satunya seperti yang dilakukan sebagian peternak sapi di Kecamatan Proppo, Pamekasan.
Hanya saja, kata pria asal Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan itu, alat teknologi yang dibutuhkan untuk mengurai kotoran sapi menjadi gas, mahal, dan tidak terjangkau oleh rakyat kecil.
Oleh karenanya, Misnadi meminta, agar pemerintah bisa membantu, menyediakan teknologi pengurai kotoran sapi menjadi gas tersebut.
Pria paruh baya ini menjelaskan, kotoran sapi yang diurai menjadi uap gas itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan kompor gas.
"Jadi gas yang digunakan untuk memasak itu, bersumber dari uap kotoran sapi. Tentunya dengan alat teknologi," tuturnya.
Di Pamekasan, pada awal 2015, pemkab setempat merilis, telah menyediakan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk pembangunan proyek biogas di wilayah itu.
Rencananya, sebesar Rp1,5 miliar tersebut untuk 100 kelompok tani yang tersebar di 13 178 desa dan 11 kelurahan di q3 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Namun, realisasi program yang bertujuan untuk meningkatkan persediaan gas negara melalui potensi lokal daerah tersebut tidak jelas. (*)