Kediri (Antara Jatim) - Kota Kediri, Jawa Timur, menerima bantuan dari pemerintah pusat sebanyak tiga bus yang difokuskan untuk angkutan bagi anak sekolah.
"Ini sekarang sedang proses, kami juga masih menunggu. Bus itu nantinya kami gunakan mengangkut anak-anak sekolah," kata Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Kediri Hari Ediyanto di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, dimungkinkan sekitar Maret bus yan berukuran sedang itu akan tiba di Kediri. Bus itu adalah pemberian pusat setelah Kota Kediri setelah mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) bidang lalu lintas.
Penghargaan tersebut merupakan yang ketiga kalinya diterima oleh Pemkot Kediri. Sebelumnya, pemkot telah mendapatkan penghargaan serupa pada 2013 dan 2014, sehingga dengan penghargaan pada 2015 ini, pemkot sudah tiga kali mendapatkannnya. Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden di Istana Kepresidenan, Rabu hari ini dan diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, pada akhir Desember 2015.
Nantinya, lanjut dia, bus itu juga akan mempunyai trayek sendiri, sehingga dipastikan tidak akan berbenturan dengan sopir angkutan umum. Jalur saat ini sudah disiapkan, dan tinggal menunggu peresmian.
"Kami sudah lakukan pemetaan jalur, dan jalur yang dilalui adalah jalur khusus, dan kami yakin tidak berbenturan dengan jalur angkutan umum," ujarnya.
Hari juga mengaku sudah melakukan sosialisasi pada sopir angkutan umum terkait dengan rencana pengoperasionalan bus untuk anak sekolah itu. Dengan kegiatan itu, mereka pun bisa memahami dan mengerti.
Untuk subsidi bagi pengendara angkutan umum, Hari juga mengatakan pada 2016 ini masih diberikan. Setiap sopir angkutan umum mendapatkan subsidi 6 liter bahan bakar per hari.
"Subsidi masih kami berikan bukan berupa uang tapi kupon untuk ditukar dengan 6 liter bahan bakar per hari," ujarnya.
Ia mengatakan, pada 2015 ada 40 kendaraan yang mendapatkan subsidi angkutan umum itu. Mereka adalah sopir angkutan yang masib beroperasi di wilayah Kota Kediri. Subsidi itu adalah bantuan, dengan maksud menggratiskan biaya angkutan umum pada pelajar sampai mahasiswa.
Namun, pada pertengahan Desember 2015 sampai awal Januari 2016, pemerintah sempat menghentikan subsidi dengan alasan anggaran yang masih dibahas. Namun, pemerintah tetap memastikan masih memberikan subsidi untuk sopir angkutan umum. (*)