Sumenep (Antara Jatim) - Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI, MH Said Abdullah meminta pendukung Calon Bupati-Wakil Bupati Sumenep, A Busyro Karim-A Fauzi, jangan melakukan tindakan euforia kemenangan kandidatnya dalam pilkada secara berlebihan.
"Tolong, jangan lakukan tindakan-tindakan euforia, seperti konvoi, arak-arakan, atau apa pun yang berlebihan dan bersifat hura-hura. Lebih baik sujud syukur atau berdoa bersama untuk merayakan kemenangan tersebut," ujarnya melalui rilis pers yang diterima Antara di Sumenep, Jawa Timur, Selasa.
Pilkada Sumenep 2015 yang telah digelar pada 9 Desember itu diikuti oleh dua pasangan, yakni A Busyro Karim-A Fauzi di nomor urut 1 dan Zainal Abidin-Dewi Khalifah (Eva) di nomor urut 2.
Sesuai hasil rekapitulasi hasil Pilkada Sumenep 2015 di tingkat kabupaten yang dilakukan KPU setempat pada 17 Desember 2015, pasangan Busyro-Fauzi memperoleh 301.887 suara dan Zainal-Eva memperoleh 291.779 suara.
Pasangan Zainal-Eva keberatan atas hasil pilkada yang ditetapkan KPU Sumenep dan selanjutnya mengajukan permohonan perselisihan hasil pilkada tersebut ke MK pada 20 Desember 2015.
Setelah melalui dua kali sidang sebelumnya, majelis hakim MK pada Selasa (26/1) ini memutuskan tidak menerima permohonan perselihan hasil Pilkada Sumenep 2015 yang diajukan pemohon.
Alasannya, permohonan pemohon tidak diterima atau ditolak, karena tidak memenuhi syarat yang diatur dalam pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015.
Berdasarkan aturan tersebut, perbedaan perolehan suara antara pemohon dengan pihak terkait atau pasangan calon peraih suara terbanyak (Busyro-Fauzi) adalah paling banyak sebesar 0,5 persen untuk Kabupaten Sumenep yang berpenduduk 1 juta jiwa lebih.
Dalam hitungan majelis hakim MK, selisih suara antara pemohon dengan pihak terkait di atas 0,5 persen atau melebihi batas maksimal.
"Memenangi pilkada merupakan sebuah amanat berat yang harus dipertanggungjawabkan. Para pendukung sebaiknya dan seharusnya pada posisi mengawal Busyro-Fauzi supaya merealisasikan visi dan misi membangun Sumenep yang lebih baik lagi. Jangan euforia," kata Said yang asli warga Sumenep itu.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu berharap semua elemen masyarakat di Sumenep bersatu padu untuk membangun daerahnya yang lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Busyro-Fauzi pada 2016-2021.
"Dinamika Pilkada Sumenep 2015 telah usai. Sudah bukan waktunya lagi warga Sumenep berbeda pendapat akibat pilkada. Mari membangun desa dan menata kota bersama Busyro-Fauzi," ujarnya.
Said juga mengemukakan, seluruh elemen PDI Perjuangan akan mengawal Busyro-Fauzi hingga tuntas masa jabatannya sekaligus memastikan visi dan misi mereka direalisasikan.
"Kebijakan Busyro-Fauzi harus memihak dan berada pada kepentingan rakyat. Kami dan PDI Perjuangan akan sungguh-sungguh mengawal mereka supaya kebijakannya tidak lepas dari kebutuhan dan kepentingan warga Sumenep," kata Said yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI. (*)