Sumenep (Antara Jatim) - Rehabilitasi sebagian Pasar Anom Baru yang merupakan pasar induk di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berupa pembangunan gedung dua lantai oleh pihak ketiga, belum selesai.
"Ada kendala yang membuat penyelesaian pembangunan gedung tersebut meleset dari target awal yang ditetapkan oleh pihak ketiga itu sendiri, yakni pada Desember 2015," ujar Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan, dan Aset (DPPKA) Sumenep, Didik Untung Samsidi di Sumenep, Kamis.
Pada 2007, sebagian bangunan di Pasar Anom Baru Sumenep terbakar dan mengakibatkan ratusan toko dan kios habis dilalap api.
Saat ini, rehabilitasi sebagian Pasar Anom Baru yang terbakar itu dilakukan oleh dua investor atau tidak dibiayai oleh pemerintah daerah.
"Ada kendala internal. Namun, kami tidak etis untuk mempublikasikan kendala internal yang dihadapi oleh pihak ketiga tersebut, karena pembiayaan pembangunan gedung dua lantai itu murni oleh dua investor tersebut," kata Didik, menambahkan.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah memang berharap rehabilitasi sebagian Pasar Anom Baru yang terbakar pada 2007 tersebut bisa diselesaikan secepatnya oleh investor.
"Dalam konteks itu, kami secara rutin berkoordinasi dengan investor untuk menanyakan perkembangan penyelesaian pembangunan gedung dua lantai tersebut. Hasil koordinasi terakhir, investor itu memperkirakan pembangunan fasilitas tersebut selesai pada Februari-Maret 2016," ujarnya.
Sesuai hasil kesepakatan desain gedung antara pemerintah daerah dengan investor, lantai II pada gedung baru tersebut berupa toko, kios, dan stan sebanyak 212 unit.
Nantinya, ratusan toko, kios, dan stan di lantai II tersebut akan ditempati oleh para pedagang yang bangunannya terbakar pada 2007.
Kalau semuanya berjalan lancar, kemungkinan besar para pedagang itu sudah mulai beraktivitas (berjualan) di lantai II paling lambat pada Juni 2016.
"Sebelum menempati fasilitas di lantai II, tentunya akan ada tahapan administrasi yang harus dilalui dan diselesaikan antara pedagang dengan investor," kata Didik, menerangkan. (*)