Lebak, (Antara) - Sebanyak 95 tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sepanjang 2015 yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial setempat, bekerja ke Timur Tengah.
"Sebagian besar mereka tenaga kerja Indonesia (TKI) kaum perempuan memilih bekerja ke Timur Tengah dibandingkan ke Malaysia, Singapora, Hong Kong, Korea dan Jepang," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Lebak, Agus Mulyanto, di Lebak, Selasa.
Selama ini, TKI Kabupaten Lebak yang bekerja ke luar negeri menurun pascamoratorium dengan Arab Saudi.
Sebab, bekerja di Arab Saudi cukup menguntungkan para TKI Kabupaten Lebak, karena bisa melaksanakan rukun Islam ke lima yakni berhaji.
Diperkirakan tahun 2016 minat warga Kabupaten Lebak menjadi TKI terus berkurang, terlebih saat ini diberlakukan kompetensi bahasa dan kecakapan kerja.
Kebanyakan TKI Lebak itu bekerja ke luar negeri hanya modal keberanian dan nekad saja untuk mengubah kehidupan yang lebih baik, karena di daerah asalnya kesulitan lapangan pekerjaan.
Mereka para TKI lebih memilih bekerja ke Timur Tengah,seperti Negara Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, Bahrain dan Qatar.
"Kami siap memberikan kemudahan pelayanan kepada TKI agar berangkat melalui jasa perusahaan penyalur tenaga kerja resmi," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah daerah sangat terbantu adanya TKI bekerja ke luar negeri karena bisa memberikan pendapatan ekonomi keluarga cukup baik.
Bahkan, banyak anak-anak mereka menjadi anggota DPRD, dokter, bidan, perawat, guru, Polri dan TNI.
Misalnya, kantong TKI di Desa Parungsari Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak tahun 1980-an identik dengan kemiskinan.
Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi menggeliat dan bisa dibuktikan sudah tidak ditemukan rumah panggung atau gubuk dari bilik bambu.
Selain itu, juga anak-anak mereka sukses menjadi dokter, perawat, anggota DPRD, TNI dan Polri, bahkan pengusaha.
"Kami berharap pemerintah membuka kembali bekerja ke Arab Saudi," ucapnya, berharap.
Saat ini, tutur dia, jumlah data TKI Kabupaten Lebak yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebanyak 95 orang, padahal tahun sebelumnya mencapai 230 orang.
Mereka rata-rata pendidikan tingkat SD dan bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Pemerintah daerah terus mengimbau para calon TKI agar mendaftar atau tercatat jika hendak bekerja ke luar negeri.
"Kami minta kepala desa maupun kecamatan jika warganya mau bekerja ke luar negeri terlebih dulu melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial setempat," tukasnya.(*)
95 TKI Lebak Bekerja ke Timteng Selama 2015
Selasa, 5 Januari 2016 11:37 WIB
Lebak, (Antara) - Sebanyak 95 tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sepanjang 2015 yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial setempat, bekerja ke Timur Tengah.
"Sebagian besar mereka tenaga kerja Indonesia (TKI) kaum perempuan memilih bekerja ke Timur Tengah dibandingkan ke Malaysia, Singapora, Hong Kong, Korea dan Jepang," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Lebak, Agus Mulyanto, di Lebak, Selasa.