Sidoarjo, (Antara Jatim) - Ahli Nutrisi Ikan Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Payau Jepara Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr. Ir. A. Fairus Mai Soni, M.Sc menyatakan jika sudah saatnya pembudi daya gunakan enzim.
"Enzim tersebut berfungsi untuk membantu proses pencernaan ikan, sehingga pakan yang diberikan kepada ikan bisa terserap dengan sempurna," katanya saat menjadi pemateri dalam kegiatan temu teknis budi daya dengan tema upaya meningkatkan produksi dan efisiensi budi daya nila dan ikan lele di Edotel, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Menurut Fairus, sudah saatnya pelaku pembudi daya tidak terperangkap dalam pemikiran bahwa untuk menumbuhkan ikan harus menggunakan pakan berprotein tinggi.
"Selama ini, keterbatasan sistem pencernaanlah yang membuat alasan bahwa untuk memacu pertumbuhan harus menggunakan protein tinggi," katanya.
Akibatnya, pembudi daya harus menambah pengeluaran tambahan untuk membeli pakan berprotein tinggi tersebut.
"Sementara biaya produksi terbesar ada di biaya pakan bahkan beberapa jenis ikan lebih dari menggunakan protein sebesar 60 persen," katanya.
Ia mengemukakan, dengan menggunakan enzim yang berhasil diciptakan ini, pembudi daya cukup menggunakan protein paling rendah untuk pakan ikan mereka.
"Karena pada dasarnya enzim nantinya bekerja di perut ikan itulah, yang akan membantu memaksimalkan makanan ikan, supaya bisa mencerna makanan dengan baik dan diubah menjadi daging bukan menjadi kotoran ikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Hayati Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Alfi Handayani, mengatakan, dengan inovasi berupa pemberian enzim ini, maka produksi ikan yang dihasilkan tersebut bisa meningkat.
"Jika tidak menggunakan enzim, kotoran ikan yang dihasilkan sebanyak 20 sampai dengan 25 persen. Dan itu, sangat mengganggu kualitas air kalau tidak sering-sering dibersihkan," katanya.
Akan tetapi, kata dia, kalau menggunakan enzim, maka kotoran yang dihasilkan tersebut sekitar 10 persen atau bahkan kurang. Sehingga, kualitas air menjadi lebih baik, dan pakan yang diberikan tersebut bisa menjadi daging ikan.
"Kami berharap, dengan adanya aplikasi inovasi yang diberikan ini, bisa membantu para pembudi daya untuk meningkatkan produksi ikan yang ada di Kabupaten Sidoarjo ini," katanya.(*)