Washington, (Antara/Xinhua-OANA) - Menteri Pertahanan AS Ashton Carter pada Kamis (10/12) mengatakan perang melawan kelompok IS bukan perang dengan orang Muslim atau Agama Islam.
"Kami telah mengatakan ... dan presiden telah mengatakan ini, bahwa dalam perang melawan ISIL (nama lain IS), bukan perang dengan orang Muslim atau Agama Islam," kata Carter dalam taklimat bersama dengan Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar, yang sedang berkunjung.
"(IS) ini adalah gerakan perusuh dan fanatik yang mengancam Amerika dan perlu dikalahkan," kata Carter, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Kami berusaha mempercepat kekalahan ISIL. Itu hal yang penting."
Selama proses dengar pendapat di Senat Layanan Senjata Senat pada Rabu, Carter mengatakan Amerika Serikat "berada dalam kondisi perang".
"Kenyataannya ialah kita berada dalam perang. Itu lah yang dirasakan tentara kita sebab mereka terlibat perang dengan ISIL setiap hari," kata Carter pada Rabu.
Selama proses dengar pendapatnya, Carter mengatakan Pentagon bersiap untuk membantu Pemerintah Irak dengan menyediakan lebih banyak personel dan helikopter serang untuk merebut kembali Kota Ramadi, yang ppenting di Irak, dari IS.
Pasukan Irak pada Mei kehilangan Ramadi dari petempur IS, sehingga menyulut kemarahan tak biasa Carter --yang saat itu menuduh tentara Irak kekurangan "keinginan untuk bertempur".
Pernyataan Carter pada Rabu adalah tanda terakhir mengenai keinginan AS untuk meningkatkan keterlibatannya dalam perang melawan IS.
Namun, pada Kamis Carter menolak untuk memperkirakan kapan Ramadi akan diambil-alih oleh tentara Irak.
"Itu telah berjalan secara mengecewakan lamban, jadi saya enggan untuk menyampaikan kerangka waktu," kata Carter. "Jawaban umum untuk pertanyaan semacam ini ialah sesegera mungkin."(*)