Ngawi, (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mendistribusikan logistik yang akan digunakan untuk pilkada setempat tahun 2015 ke tingkat kecamatan dan desa sebelum hari pencoblosan tanggal 9 Desember mendatang.
Komisioner KPU Ngawi Aman Ridho Hidayat, di Ngawi, Selasa, mengatakan, distribusi logistik pilkada dilakukan dengan pengammanan ketat dari anggota panwaslih, TNI, dan Polri setemat.
"Pendistrubusian dari tingkat PPK ke PPS ditargetkan satu hari selesai. Untuk menghindari basah akibat hujan, distribusi logistik pilkada disarankan dilakukan pagi hari," ujar Aman Ridho Hidayat kepada wartawan.
Menurut dia, logistik yang dikirim tersebut untuk digunakan saat pemungutan suara di masing-masing TPS saat pilkada nanti. Di antaranya adalah, surat suara, bilik suara, alat coblos, bantalan, dan alat tulis kantor.
Selain itu, juga terdapat sejumlah jenis formulir untuk kebutuhan penghitungan dan rekapitulasi suara pemilihan nanti.
Logistik tersebut, lanjut Aman Ridho, telah dipilah dan dikelompokkan sesuai jumlah pemilih untuk masing-masing wilayah pendistribusian. Setelah itu, logistik dimasukkan ke dalam kotak suara lalu dikunci dan disegel.
Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kecurangan pendistribusian logistik pemilu yang rawan terjadi di tingkat PPK dan PPS.
Sementara, Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, mengatakan, saat ini sejumlah logistik pilkada telah berada di tingkat PPS atau desa.
"Untuk pengamanan, pintu ruangan penyimpanan akan dikunci oleh petugas dari PPS. Selanjutnya, ruang yang terkunci tersebut akan dijaga selama 24 jam oleh anggota babinsa, babinkamtibmas, dan linmas," kata AKBP Suryo.
Data KPU Ngawi mencatat, jumlah TPS yang akan digunakan untuk Pilkada Ngawi nanti mencapai 1.545 TPS. Jumlah tersebut sama dengan jumlah TPS yang digunakan untuk Pemilihan Presiden pada tahun 2014 lalu.
Sedangkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Ngawi mendatang mencapai 731.794 orang. Adapun, pilkada Ngawi akan diikuti oleh dua pasangan calon.
Yakni, nomor urut satu pasangan petahana, Budi Sulistyono-Ony Anwar, yang didukung oleh PDIP, Golkar, PKS, PKB, Gerindra, PAN, Nasdem, Hanura, serta Demokrat. Dan nomor urut dua, pasangan dari jalur perseorangan, Agus Bandono-Adi Susilo.(*)