Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta operator perahu tambang Bengawan Solo menyiapkan peralatan keamanan penumpang bantuan Kementerian Perhubungan di perahunya masing-masing sebagai standar keamanan penumpang perahu tambang.
"Kami sudah meminta operator perahu tambang Bengawan Solo tetap menyiapkan peralatan keamanan di perahunya masing-masing," kata Kasi Bina Angkutan Air Dishub Bojonegoro Sugeng Agung Sudarmanto, di Bojonegoro, Selasa.
Ia menjelaskan pengecekan kelengkapan peralatan keamanan perahu tambang pernah dilakukan di sejumlah lokasi tambangan Bengawan Solo di daerahnya dua kali yaitu, pada 19 November dan 3 Desember. Pengecekan dilakukan, juga karena sudah masuk musim hujan.
"Dalam pengecekan yang kami lakukan masih menjumpai banyak operator perahu tambang Bengawan Solo, yang tidak menyiapkan peralatan keamanan di perahunya, dengan alasan khawatir cepat rusak," jelas dia.
Padahal, menurut dia, adanya peralatan keamanan perahu tambang itu, sebagai standar keamanan angkutan air.
"Kami mengharapkan pengusaha perahu juga menambah baju pelampung bagi penumpang perahu, sebab baju pelampung bantuan dari Kementerian Perhubungan jumlahnya terbatas," ucapnya, menegaskan.
Ia menyebutkan peralatan keamanan penambangan perahu tambang bantuan Kementerian Perhubungan, yang diterima operator perahu tambang antara lain, bendera merah putih, P3K, pelampung, baju pelampung, lampu, jaket, mantel, juga lainnya.
Sebanyak 30 operator perahu tambang yang menerima bantuan peralatan keamanan penambangan, lanjut dia, lokasinya di tambangan Bengawan Solo, mulai Desa Luwihaji, Kecamatan Margomulyo, di wilayah barat, sampai di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, di wilayah timur.
"Bendera merah putih dipasang di depan perahu sebagai tanda bahwa perahu itu angkutan air Indonesia," ucapnya.
Terkait angkutan air Bengawan Solo, katanya, di atur melalui Peraturan Bupati (Perbup) No. 44 tahun 2011 tahun 2011 tentang Standar Keamanan dan Keselamatan Angkutan Sungai dan Waduk di Bojonegoro.
Sesuai perbup itu, katanya, mengatur jumlah penumpang perahu tambang Bengawan Solo yang diperbolehkan. Kalau kondisi air normal tidak terjadi banjir bisa mengangkut penumpang 100 persen sesuai kapasitas kemampuan perahu.
Tapi, kalau Bengawan Solo masuk siaga I, jumlah penumpang harus dikurangi menjadi 80 persen, siaga II jumlah penumpang 70 persen dan siaga III jumlah penumpang 60 persen.
"Sesuai data di dishub, di wilayah Bengawan Solo di daerah kami ada 84 titik lokasi tambangan perahu," ucapnya. (*)