Ngawi (Antara Jatim) - Korban kritis akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, Novi Dwi Istiwanti, yang menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, selama sebulan, akhirnya meninggal dunia.
Korban selama sepekan terakhir sempat mengalami kritis dan akhirnya meninggal dunia pada Kamis dini hari. Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Paman korban, Suharno, di Ngawi, Kamis, mengatakan, kondisi luka bakarnya yang cukup parah mengharuskan korban menjalani delapan kali operasi. Terakhir berupa amputasi beberapa jari tangan dan pemulihan wajah.
"Novi sempat kritis dan koma sebelum meninggal dunia. Ia juga diamputasi karena luka bakarnya infeksi," kata Suharno.
Setelah tiba di rumah duka, jenazah Novi langsung dishalatkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat yang merupakan satu komplek dengan makam ayahnya, Sumarwan, dan kakaknya, Nanang Setia Utama, yang juga merupakan korban kebakaran hutan Gunung Lawu.
Sebelumnya Novi berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup bersama pamannya, Eko Nurhadi. Eko akhirnya juga meninggal setelah dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya pada akhir Oktober lalu.
Dengan meninggalnya Novi, maka korban tewas akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu menjadi sembilan orang. Delapan korban sebelumnya adalah lima korban asal Ngawi, dua korban asal Jakarta, dan satu korban asal Kota Blitar.
Lima korban tewas asal Ngawi adalah, Sumarwan, Nanang Setia Utama, Rita Septi Hurika, Awang Pradika, dan Eko Nurhadi. Dua korban asal Jakarta adalah Joko Paryitno dan Kartini, serta korban asal Blitar adalah Aris Munandar. (*)