"Kegiatan ini baru kali pertama dan diharapkan terus digelar rutin," ujar Imam Nahrowi di sela pembukaan di Asrama Haji, Jalan Sukolilo Surabaya.
Porsadin ini, kata dia, merupakan salah satu sarana bagi siswa madrasah diniyah untuk membuktikan kualitas dan prestasi, khususnya di bidang olahraga dan seni.
"Potensi-potensi inilah yang harus digali dan mereka butuh panggung untuk melakukannya," ucap mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Melalui ajang ini, Imam Nahrawi juga mengaku bermimpi dapat memunculkan atlet dari santri yang mampu membawa Tim Nasional Indonesia menjuarai Piala Dunia.
"Saya punya mimpi Timnas kita jadi juara dunia, dan separoh pemainnya adalah santri-santri yang tersebar di Tanah Air," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Menpora secara simbolis membuka secara resmi dengan memukul rebana bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan ketua panitia Porsadin Satuham.
Sementara itu, Saifullah Yusuf mengapresiasi turnamen Porsadin pertama ini dan berharap timbul semangat sportivitas dari seluruh atlet yang akan bertanding.
"Sportivitas wajib dijunjung tinggi. Buat apa menang kalau mainnya tidak jujur, seperti menyewa atlet bukan dari madrasah diniyah," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Pada turnamen yang digelar hingga sepekan ke depan itu mempertandingkan beberapa cabang olahraga dan kegiatan seni, seperti atletik, futsal, pencak silat, tanfidz, kaligrafi, pidato Bahasa Arab, pidato Bahasa Indonesia, cerdas cermat dan beberapa lainnya.
Para pemenang juara pertama nantinya akan dipertandingkan ke Porsadin tingkat nasional dan mewakili Jawa Timur melawan seluruh provinsi se-Indonesia. (*)