Magetan (Antara Jatim) - Ratusan warga dan TNI di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu, menggelar shalat istisqa meminta turunnya hujan agar kebakaran hutan yang melanda lereng Gunung Lawu segera berakhir.
Shalat yang dilakukan di lapangan Desa Plumpung, Kecamatan Palosan, Magetan, tersebut juga bertujuan untuk meminta hujan agar kekeringan panjang yang melanda warga sekitar dan seluruh wilayah di tanah air dapat teratasi.
Pemimpin shalat, Kiai Lukman Hidayat, mengatakan, shalat istisqa merupakan salah satu bentuk doa dari ajaran agama Islam yang meminta kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan.
"Shalat dianjurkan dilakukan di lapangan di bawah terik matahari, karena keringat dari para jemaah shalat akan menjadi doa yang "mustajabah" atau manjur," kata Kiai Lukman seusai shalat.
Seusai shalat, para jemaah tersebut juga berdzikir memohon agar segera diturunkan hujan. Jemaah juga prihatin terhadap masyarakat di luar Jawa yang terkena dampak bencana kabut asap.
Jemaah tersebut juga prihatin dengan warga sekitar Cemoro Sewu yang terkena dampak kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu.
Akibat kekeringan, hutan di lereng Gunung Lawu terbakar hebat hingga memakan korban jiwa dan luka. Data BPBD Magetan mencatat, terdapat delapan korban tewas dan satu korban kritis akibat terjebak kebakaran hutan saat mendaki Gunung Lawu.
Upaya pemadaman kebakaran hutan cukup sulit dilakukan oleh petugas gabungan karena minimnya stok air dan kondisi medan gunung yang sulit dicapai.
Hingga kini, sejumlah titik api kecil masih terlihat di kawasan lereng Gunung Lawu meski intensitasnya telah banyak berkurang. Warga berharap, hujan segera turun agar kebakaran hutan di gunung tersebut segera padam. (*)