Malang (Antara Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang menyatakan wilayah timur kota itu saat ini menjadi rebutan para pengembang untuk membangun perumahan karena berbagai fasilitas umum bakal dibangun.
"Wilayah timur Kota Malang sekarang ini semakin 'eksotik', sehingga menjadi rebutan para pengembang. Mereka berlomba-lomba untuk membangun perumahan di kawasan Kecamatan Kedungkandang tersebut, seperti Ciputra dan sejumlah pengembang lainnya, bahkan lokasi perumahan baru di wiayah timur tersebut sudah banyak bermunculan," kata Kepala DPUPPB Kota Malang Dr Jarot Edi Sulistyono di Malang, Senin.
Dalam waktu dekat ini sejumlah infrastruktur di wilayah timur Kota Malang segera dibangun, seperti jaringan jalan terintegrasi, mulai dari Jalan Ki Ageng Gribik hingga perbatasan wilayah Kabupaten Malang. Rencana pembangunan infrastruktur jalan yang terintegrasi di wilayah timur membawa multi efek terhadap bisnis properti di kawasan itu.
Ada beberapa proyek besar yang akan dibangun Pemkot Malang di wilayah Kedungkandang pada 2016, seperti pelebaran jalan kembar di Jalan Ki Ageng Gribik. Untuk tahap awal, pelebaran jalan kembar hanya dilakukan dari Jalan Ki Ageng Gribik hingga Jalan Danau Toba. Panjang jalan yang dilebarkan sekitar satu kilometer karena hanya wilayah itu yang sudah memungkinkan untuk dilebarkan karena lahannya milik Pemkot Malang.
Pemkot, lanjutnya, tinggal melakukan sosialisasi ke warga. Anggaran pelebaran jalan dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat sebesar Rp100 miliar. Setelah itu, pelebaran jalan akan dilanjutkan kembali mulai dari Jalan Mayjen Sungkono sampai perbatan Kabupaten Malang.
"Jalan tersebut nantinya dibuat jalan kembar hingga perbatasan Kabupaten Malang. Pembangunan jalan kembar ini juga berdampak pada perekonomian di Bululawang (Kabupaten Malang), apalagi kalau jalan tol Malang-Pandaan sudah jadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Jarot mengakui selama ini tidak ada pengembang yang mau membangun perumahan di kawasan timur Kota Malang, tetapi sekarang justru diburu. Ini merupakan efek dari rencana Pemkot Malang mengembangkan jaringan jalan terintegrasi di wilayah itu.
Saat ini, katanya, sejumlah pengembang sudah membangun perumahannya di kawasan timur, seperti PT Bulan Terang yang membangun rumah sederhana melalui proyek seribu rumah dan ternyata laris manis. Bahkan, dalam waktu dekat ini grup Ciputra juga segera masuk ke Kedungkandang dan mengembangkan bisnis propertinya di kawasan itu.
Menurut dia, selain pelebaran jalan, pada 2016, Pemkot Malang juga melanjutkan pembangunan Jembatan Kedungkandang dengan alokasi anggaran sebesar Rp30 miliar dari APBD 2016. Total anggaran pembangunan jembatan sendiri mencapai Rp95 miliar yang akan dianggarkan selama tiga tahun (multi years)," kata Jarot.
Selain itu, tahun depan juga akan dimulai pembangunan Islamic Center yang nantinya menjadi tempat wisata religi di Kota Malang dan ke depan juga akan dibangun sentra industri, mulai dari indusri elektronik, mebel maupun usaha kecil mikro menengah (UMKM).
"Fasilitas di wilayah timur semakin lengkap. Perkantoran terpadu juga ada di sana, sebentar lagi rumah sakit umum daerah (RSUD) juga dioperasionalkan. Akses jalan juga mudah karena nantinya juga didukung dengan tol. Otomatis perkembangan bisnis di kawasan itu juga ikut terkerek," katanya.(*)
