Surabaya (Antara Jatim) - Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan menggelar Safari Wild Cycling atau bersepeda santai di tengah satwa langka dengan menyuguhkan rute pegunungan yang menantang, sehingga para peserta juga dapat melihat langsung dan berinteraksi dengan satwa langka.
"Acara bersepeda 'Safari Wild Cycling' ini merupakan kelanjutan dari Safari Run yang pernah dilakukan di kawasan wisata edukasi satwa langka, namun pada acara Wild Cycling kali ini peserta ditantang adrenalinenya untuk melintasi rute uphill maupun downhill dilereng pegunungan Arjuno," kata General Manager TSI II Prigen, I Ketut Gunarta dalam rilis yang diterima Antara, Minggu.
Ia mengatakan, para peserta bisa menikmati dengan satwa secara berdekatan di sepanjang 15 kilometer rute bersepeda, sehingga para peserta bisa berhenti mengayuh untuk sekedar melihat, menyentuh, maupun bercengkerama dengan satwa koleksi TSI II Prigen yang akan menjadi pengalaman terbaru bagi peserta.
"Respon para pecinta sepeda ini sangat baik dan antusias karena para peserta tidak akan mendapatkan pengalaman serupa ditempat lain. Para peserta dapat melihat satwa-satwa langka yang dimiliki TSI dari jarak dekat sepanjang track yang dilalui, serta pemandangan pegunungan akan semakin melengkapi rute menantang adrenaline," ujarnya.
Di sisi lain, peserta "Safari Wild Cycling", Makhruf Aminudin mengatakan tantangan paling berat ketika menyusuri lereng pegunungan dengan sudut yang cukup miring dan licin, sehingga memerlukan teknik yang tepat karena apabila salah mengambil posisi sepeda, ban akan mengalami kehilangan kendali.
"Biasanya para goweser pemula tidak tahu harus menekan rem yang kuat dalam situasi ini, alhasil bersepeda gunung yang menyenangkan akan membawa petaka, sehingga diperlukan teknik mengatasi lintasan miring yang licin ketika bersepeda dengan menentukan kecepatan sebelum memasuki lintasan ini," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya tidak hanya itu perlakukan lintasan miring, seperti mengendarai sepeda ketika melewati tikungan, maka seharusnya pusatkan berat tubuh pedal agar ban lebih menggigit tanah.
"Selain harus menguasai rute perjalanan, saya juga merasakan senang sekali bisa berpartisipasi dalam Safari Wild Cycling. Medan tanjakan dan turunan yang terjal sangat menantang bagi pecinta sepeda, namun yang paling berbeda adalah ketika berada ditengah kehidupan satwa langa," tutur pria asal Malang. (*)