Pamekasan (Antara Jatim) - Bupati Pamekasan, Jawa Timur Achmad Syafii mengajak kepada semua Islam, agar menjadikan momentum tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriah kali ini sebagai momentuk untuk memperbaiki diri pada masa-masa yang akan datang.
"Mari kita sambut tahun baru Islam ini dengan penuh suka cita, dan menjadikan momentum ini sebagai ajang evaluasi dan refleksi diri untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata bupati Achmad Syafii seusai mengkuti istighatsah dan pengajian dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1437 Hijriah di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Selasa (13/10) malam.
Bupati mengatakan, Kabupaten Pamekasan merupakan kabupaten yang menerapkan syariat Islam melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam).
Oleh karena, berbagai jenis kegiatan yang berkaitan dengan hari-hari besar keagamaan hendaknya harus disemarakkan dalam rangka syiar Islam.
"Makanya istighatsah dan pengajian pada malam tahun baru Islam kali ini sengaja kami semarakkan, agar ruansa tahun baru Islam terasa ramai, tidak kalah dengan tahun masehi," katanya.
Sekitar sepuluh ribu orang memadati monumen Arek Lancor dan Kota Pamekasan pada malam pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriah kali ini.
Peringatan tahun baru Islam kali ini tidak hanya dipusatkan di kota, akan tetapi juga di sejumlah kecamatan dan pondok pesantren di Pamekasan.
Salah satunya seperti yang digelar di Pondok Pesantren An-Nasyiin, Desa Grujugan, Kecamatan Larangan.
Di pondok ini, para santri menggelar pawai obor dan memotong tumpeng raksasa yang dipimpin langsung oleh pengasuh pondok pesantren itu, KH Ach Fauzi Hasbullah.
"Kalau kata orang Madura, nasi tumpeng ini namanya disebut 'Teppeng' artinya ucapan Terima Kasih Kepada Sang Pencipta," ucapnya.
Nasi tumpeng berukuran besar itu, selanjutnya dibagi rata kepada semua santri yang jumlahnya mencapai 750 orang lebih. (*)