Kediri (Antara Jatim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku kesulitan memantau ternak dari kiriman dari luar daerah ke kabupaten ini, sehingga belum bisa menjamin kesehatan ternak tersebut.
"Peternak jika memasukkan ternak tidak ada laporan, tapi jika mau mengirimkan ke luar daerah baru meminta izin. Kami sudah minta peternak untuk ikut mengawasi dan jangan sampai memasukkan ternak dari daerah endemis penyakit," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, sampai saat ini aturan untuk melarang memasukkan ternak daerah daerah endemis, salah satunya dari Jawa Tengah. Hal itu sebagai bentuk pencegahan terhadap penularan virus penyakit antraks.
Sri mengatakan, virus penyakit ini sangat berbahaya. Jika ditemukan satu ternak saja yang terkena, bisa menular ke lingkungan di sekitarnya. Selain merugikan peternak bersangkutan, adanya kejadian itu juga bisa merugikan peternak lain.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat sudah mulai banyak memesan ternak kurban baik sapi ataupun kambing untuk keperluan dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha 2015.
Namun, ia meyakinkan stok saat ini masih mencukupi, sehingga tidak terlalu khawatir jika kekurangan stok untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha 2015. Jumlah ternak di Kabupaten Kediri untuk sapi mencapai 9.898 ekor, sementara untuk kambing mencapai 26.887 ekor.(*)
Disnak Kabupaten Kediri Pantau Ternak Kiriman Dari Luar Daerah
Senin, 14 September 2015 16:07 WIB
"Peternak jika memasukkan ternak tidak ada laporan, tapi jika mau mengirimkan ke luar daerah baru meminta izin. Kami sudah minta peternak untuk ikut mengawasi dan jangan sampai memasukkan ternak dari daerah endemis penyakit,"