Surabaya (Antara Jatim) - Hong Kong mengoptimalkan pasar Indonesia melalui pameran In Style yang diselenggarakan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) di Jakarta pada tanggal 14-20 September 2015.
"Upaya itu karena Indonesia adalah pasar potensial bagi Hong Kong dengan 250 juta orang penduduk," kata Direktur HKTDC Indonesia, Leung Kwan Ho, di Surabaya, Rabu.
Apalagi, ungkap dia, nilai perdagangan antara Hong Kong dan Indonesia mencapai 5,13 miliar dolar AS pada tahun 2014. Sementara di bidang investasi, Hong Kong menjadi investor terbesar ke-9 di Indonesia dengan investasi mencapai 657 juta dolar AS pada tahun 2014.
"Mengenai agenda In Style Hong Kong, kegiatan yang akan dilaksanakan keempat kali tersebut memamerkan beragam produk untuk pembeli dagang, promosi ritel, dan makanan bagi para konsumen," ujarnya.
Bahkan, jelas dia, transaksi dari pameran itu meningkat 4-6 persen setiap tahun. Angka pertumbuhan itu merupakan kinerja yang sehat dibandingkan langsung meningkat 100 persen tetapi pada masa mendatang langsung turun.
"Sementara, perbedaan pameran tahun ini dengan lainnya yakni tidak hanya menampilkan sejumlah produk. Akan tetapi, sekaligus mengajak kalangan korporasi di bidang keuangan maupun desain," katanya.
Ia optimistis, pameran In Style Hong Kong akan menjadi platform ideal bagi pembeli dagang. Khususnya untuk mencari informasi tentang gaya dan tren terbaru dari Hong Kong.
"Hal itu juga ditunjang oleh gaya hidup kelas menengah di Indonesia yang terus berkembang," katanya.
Ia menambahkan, di pameran tersebut ada 10.000 pembeli dagang, importir, distributor, peritel, agen bermerek, waralaba, department store, dan toko khusus di Indonesia. Di samping itu, kurang lebih 100 merek Hong Kong akan hadir di empat zona bertema.
"Misalnya, fashion dengan produk Bossini, G2000, Giordano, Cocomojo, Mastermind, dan Subcrew. Ada pula perhiasan dan jam tangan termasuk Chow Tai Fook, Tse Sui Luen, Cosi Moda, Edwin, dan Charles Hubert," katanya.
Pada kesempatan itu, Ketua Gabungan Importer Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur, Bambang Sukadi, menyatakan, Indonesia memberikan peluang besar untuk memasarkan produk dari Hong Kong. Bahkan, kebutuhan bahan baku di Indonesia 85 persen di antaranya masih impor.
"Melalui ajang tersebut, setidaknya ada 2.000 importer dan bisa menjadi peluang bagi importer melihat produk apa yang bisa dibawa ke Indonesia," katanya.(*)