Madiun (Antara Jatim) - PT KAI Daerah Operasional (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, akan menyediakan satu rangkaian kereta api ekonomi Kejadian Luar Biasa (KA KLB) guna melayani para pemudik yang masih banyak tersisa pascaberakhirnya masa angkutan Lebaran tahun 2015.
"Saya sudah mengajukan pengoperasionalan Kereta KLB tersebut ke direksi, dan hasilnya OK (disetujui)," ujar Kepala PT KAI Daop 7 Madiun, Windar Prihadi Adji, kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, Kereta Api KLB tersebut memiliki relasi Madiun-Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Rencananya, kereta tersebut akan dioperasionalkan pada tanggal 26 hingga 30 Juli 2015.
Sementara, masa angkutan Lebaran akan berakhir pada tanggal 25 Juli mendatang. Otomatis, semua kereta tambahan khusus Lebaran akan berhenti beroperasi, padahal masih banyak calon penumpang yang belum mendapatkan tiket kereta api ataupun bus untuk menuju kota tujuan kerja.
"Atas dasar itulah, kami mengajukan izin untuk mengoperasionalkan KA KLB guna menghadapi animo masyarakat yang sangat tinggi pada masa angkutan lebaran, terlebih dengan moda transportasi kereta," kata Windar.
Adapun kapasitas KA KLB, memiliki rangkaian delapan gerbong dengan masing-masing gerbong mengangkut sebanyak 106 orang atau total kapasitas mencapai 848 penumpang untuk sekali jalan.
"Untuk tarif, akan dikenakan tarif ekonomi non-PSO, atau sekitar Rp130 ribu per kursi. Kini, semuanya sedang dipersiapkan untuk segera dioperasikan," katanya.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Eko Budiyanto, menambahkan berbagai keperluan telah dipersipkan untuk pengopersionalan KA KLB tersebut.
"Di antaranya mempersipkan lokomotif, rangkaian gerbong, cek uji kelayakan trayek, dan lalu lintas kereta api. Hasilnya, semua sudah siap," ungkap Eko.
Meski sudah siap, namun pihak Daop 7 Madiun belum dapat memastikan kapan tiket KA KLB tersebut mulai dijual. Eko hanya memastikan dalam waktu dekat.
"Segera dibuka penjualan tiketnya. Diharapkan dengan KA KLB ini, para calon penumpang yang belum mendapatkan tiket untuk kembali ke Jakarta dapat tertampung," tambahnya.
Ia memprediksi minat masyarakat akan KA KLB sangat tinggi. Jika kapasitasnya penuh, diharapkan nantinya kereta api tersebut bisa beralih menjadi kereta api reguler. (*)