Tulungagung (Antara Jatim) - Pengiriman uang (remiten) TKI melalui PT Pos Indonesia cabang Tulungagung, Jawa Timur mengalami kenaikan sekitar 10 persen selama Ramadhan, dari semula hanya 800-an transaksi per hari menjadi 900-an transaksi per hari dengan nominal peredaran uang mencapai Rp1 miliar lebih.
"Ada kecenderungan kenaikan volume transaksi sekitar 10 persen," kata Manajer Penjualan PT Pos Indonesia, Arif Budiman di Tulungagung, Selasa.
Ia enggan menyebut rinci besaran transaksi remiten yang dikelola PT Pos Indonesia cabang Tulungagung dengan alasan keamanan nasabah.
Arif hanya menggambarkan secara umum bahwa besaran uang yang ditarik oleh keluarga TKI dari produk jasa pengiriman uang western union yang dikelola PT Pos Indonesia berkisar antara Rp1 juta hingga Rp4 juta untuk sekali transaksi/penarikan.
Beberapa nasabah disebut Arif bahkan ada yang mengambil dana remiten di kantor pos dengan nominal besar, lebih dari Rp5 juta.
"Dengan asumsi rata-rata Rp1 juta per transaksi saja, jika sehari ada 900 transaksi berarti kisaran volume transaksi kami bisa mencapai Rp1 miliar. Kalau nilai yang diambil lebih, tentu volume dana yang ditarik per hari bisa di atas Rp1,5 miliar atau bahkan lebih," ujar Arif.
Ia memperkirakan, volume transaksi masih akan terus mengalami kenaikan hingga H-1 Lebaran.
Tidak hanya di kantor pos cabang Tulungagung yang berada di tengah kota, namun juga tersebar di 18 unit kantor pos tingkat kecamatan di Kabupaten Tulungagung, serta 14 unit lain yang tersebar di Kabupaten Trenggalek.
"Bagaimanapun, kenaikan volume transaksi remiten ini sudah kami antisipasi sebelumnya. Setiap unit juga sudah mendapat penambahan kuota dana cadangan untuk melayani pembayaran permintaan dana remiten yang dikirim melalui produk western union," kata Arif Budiman. (*)
Remiten TKI Tulungagung Naik 10 Persen
Selasa, 7 Juli 2015 20:34 WIB
"Dengan asumsi rata-rata Rp1 juta per transaksi saja, jika sehari ada 900 transaksi berarti kisaran volume transaksi kami bisa mencapai Rp1 miliar. Kalau nilai yang diambil lebih, tentu volume dana yang ditarik per hari bisa di atas Rp1,5 miliar atau bahkan lebih," ujar Arif.