Tulungagung (Antara Jatim) - Volume pengiriman uang dari luar negeri (remiten) TKI asal Tulungagung dan Trenggalek melalui PT Pos Indonesia Cabang Tulungagung, Jawa Timur, mengalami kenaikan sekitar 20 persen selama Ramadhan dibanding hari biasa.
Menurut keterangan Manajer Pemasaran PT Pos Indonesia Cabang Tulungagung Arif Budiman, Selasa, tren peningkatan volume remiten sudah naik sejak menjelang dan awal Ramadhan.
"Kenaikannya di awal Ramadhan cukup signifikan, mencapai 15 sampai 20 persen," katanya.
Saat ini, transaksi keuangan menggunakan jasa PT Pos Indonesia melalui produk "western union" kembali naik signifikan dan diprediksi mencapai 30 persen dibanding transaksi remiten pada hari biasa.
"Satu hari transaksi saat ini bisa mencapai 580-600 pengambilan yang mayoritas dilakukan oleh keluarga TKI. Pada hari biasa paling hanya 450-490 transaksi," ujarnya.
Arif tidak menyebut total nominal remiten yang mereka layani, baik per hari maupun keseluruhan selama Ramadhan dan jelang Lebaran karena besaran remiten menjadi kerahasiaan jasa pos, nasabah, sekaligus kepentingan keamanan.
"Ya kalau satu kali transaksi besaran uang yang dikirim minimal Rp1 juta, misalnya, bisa diasumsikan sendri berapa remiten keseluruhan per hari," ujarnya.
Arif mengatakan, sejauh ini kantor pos atau PT Pos Indonesia masih menjadi pilihan pengguna jasa pengiriman uang atau remiten dari luar negeri, dengan klaim pangsa pasar mencapai 30-40 persen.
"Sisanya menggunakan jasa pengiriman lain seperti perbankan ataupun produk jasa pengiriman lain milik swasta," katanya.
Dari data Kantor Pos Tulungagung, pengiriman uang berasal dari berbagai negara tempat TKI bekerja, di antaranya dari negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi.
Pengiriman uang paling banyak berasal dari Hongkong. "Sedangkan pengiriman keluar hanya sedikit, per hari sekitar 150 transaksi. Biasanya, transaksinya dikirim ke Kalimantan, Sumatra, dan lainnya," katanya.
Dia menjelaskan, prosedur pencairan uang pengiriman TKI sangatlah mudah. Calon penerima atau keluarga TKI langsung datang ke kantor pos memberitahukan "Money Transfer Control Number (MTCN)" kepada petugas disertai kartu identitas pengambil.
Nomor itu diperoleh dari TKI bersangkutan yang sudah diberitahukan kepada pihak keluarga sebelumnya.
"Cukup menunjukkan nomornya, kalau sudah ada dan cocok, uang bisa dicairkan," ujarnya.
Salah satu nasabah pengambil remiten di PT Pos Indonesia Cabang Tulungagung
Wulandari mengaku anaknya sudah tiga tahun bekerja sebagai TKI.
Selama itu, kata dia, pengiriman uang selalu melalui kantor pos. Sebab, menurut dia selain tak berisiko, juga memang kebiasaan selalu mengirim lewat pos itu.
"Sudah jadi agenda rutin. Setiap kirim ke keluarganya, selalu mengambil disini. Lewat kantor pos ini mudah, tinggal sodorkan kode transfer yang kami terima dari anak dan uang bisa kami terima cash," kata Wulandari.(*)
Remiten TKI Naik 20 Persen selama Ramadhan
Selasa, 20 Juni 2017 9:02 WIB
"Satu hari transaksi saat ini bisa mencapai 580-600 pengambilan yang mayoritas dilakukan oleh keluarga TKI. Pada hari biasa paling hanya 450-490 transaksi," ujarnya