Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyoroti penurunan prestasi cabang olahraga pencak silat di beberapa kejuaraan, khususnya Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Pada PON XVII di Kalimantan Timur, pencak silat juara umum. Tapi pada PON XVIII di Riau hanya mendapat tiga emas," ujarnya di sela pertemuannya dengan pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jatim di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Kamis.
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengaku prihatin dengan semakin kurang bagusnya prestasi pesilat-pesilat Jatim dan diminta melakukan evaluasi.
"Di Kejurnas 2014, Pencak Silat juga lesu prestasi. Pengurus harus mencari tahu akar permasalahannya dan ada apa sebenarnya," kata suami Nina Kirana itu.
Menurut dia, evaluasi yang dilakukan harus menyeluruh, mulai dari sumber daya manusia yang meliputi atlet dan pelatih, kemudian fasilitas latihan hingga psikologi atlet.
"Saya harap IPSI mencari tenaga-tenaga baru, karena target Jatim pada PON XIX di Jawa Barat tahun depan adalah juara umum," tuturnya.
Proses regenarasi, kata dia, juga harus berjalan bagus diharapkan Jatim bisa kembali sebagai juara umum pada PON tahun depan.
"Selain cabang olahraga panahan, andalan Jatim adalah pencak silat karena Jatim basisnya. Pesilat-pesilat berbakat harus dibina dengan baik dalam rangka peningkatan prestasi," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, supaya bisa menghasilkan pesilat terbaik, diperlukan langkah konkret, antara lain usulan "crash" program dengan mencari, merekrut dan mendatangkan pelatih.
"Jangan dilupakan mendidik dan mencukupi kebutuhan dasarnya. Mungkin ada pemain yang tidak disiplin karena kebutuhan dasar belum terpenuhi. Disiplin itu paling utama," kata gubernur yang juga seorang politisi tersebut.
Sementara itu, Ketua Pengprov IPSI Jatim Rasiyo mengaku akan menjalankan usulan Gubernur dan bertekad membawa kembali pesilat-pesilat dari ujung Pulau Jawa sebagai yang terbaik di Tanah Air.
"Target juara umum di PON XIX untuk seluruh kontingen. Tapi khusus IPSI, tidak ada alasan untuk tak membawa banyak medali sekaligus memastikan sebagai juara umum," katanya.
Pada kesempatan tersebut, eks Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim itu juga menginformasikan kepada Gubernur bahwa pada Agustus 2015 masa kepemimpinan Pengprov IPSI Jatim berakhir. (*)