Bojonegoro (Antara Jatim) - Camat Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Hartono menyatakan belum pernah menerima keluhan warga di wilayahnya terkait keberadaan proyek minyak Blok Cepu, baik menyangkut kebisingan maupun suhu yang ditimbulkan dari pembakaran gas ("flare").
"Kami belum pernah menerima keluhan dari warga, yang merasa bising dengan keberadaan proyek minyak Blok Cepu di Kecamatan Gayam," katanya, di Bojonegoro, Selasa.
Begitu pula, lanjut dia, juga belum ada warga yang mengeluh merasa suhu di sekitarnya meningkat, yang kemungkinannya disebabkan keberadaan pembakaran gas ("flare") minyak Blok Cepu.
"Keberadaan proyek minyak Blok Cepu di daerah kami belum menimbulkan gangguan kepada warga," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), pernah melaporkan tingkat kebisingan dan suhu di sekitar proyek minyak Blok Cepu di Kecamatan Gayam, pekan lalu.
Sesuai laporan yang diterima, katanya, tingkat kebisingan proyek minyak Blok Cepu dengan radius 550 meter dari titik pembakaran gas yang terdapat komunitas masyarakat berkisar 46,1-46,6 desibel (db).
Kebisingan yang ditimbulkan itu, lanjut dia, masih dibawah ambang batas yang diperbolehkan yaitu berkisar 55+3 desibel. "Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan peralatan "sound level meter", pada April," jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, juga dilakukan pengukuran suhu di radius yang sama, dengan hasil berkisar 25-37 derajat celsius.
"Kalau soal suhu tidak ada parameter ambang batasnya," ucapnya.(*)